Kamis, 30 Januari 2014

Malam terakhir bersama :***

Malam ini malam terakhir bagi kita
Untuk mencurahkan rasa rindu di dada

Esok kita akan pergi lama kembali
Kuharapkan agar kita sabar menanti

Esok kita akan pergi lama kembali
Kuharapkan agar kita sabar menanti

Aku akan sabar menanti kita kembali
Selamat jalan dan sampai berkumpul lagi
Esok kita akan berpisah
Tentu hari-hari kan jadi sunyi
Esok kita akan berpisah
Tentu hati akan rindu sekali

Semakin lama kita berpisah

Semakin mesra kita berjumpa
Kita akan berjumpa di saat bahagia
Di setiap saat kita saling merindu
Mengapa, mengapa hatiku berdebar-debar
Seakan-akan ku ragu
Untuk merelakan kepergian kalian,
Mengapa, mengapa hatiku berkata-kata
Seakan-akan berbisik
Bahwa kita tidak akan berkumpul lagi
Kepergian kita hanya untuk kembali
Kita berpisah untuk berjumpa lagi...

Lagunya dalem banget buat kita malam ini, sedih yah bakal nggak bisa satu kamar lagi, nggak bisa saling ngertiin lagi, nggak bisa makan bareng lagi satu kamar, nggak bisa makan pempek buatan Shinta lagi, nggak bisa makan keripik bawaan Winda lagi, nggak bisa bercanda gurau lagi bareng Desi yang cerewet, bareng Lita yang rewel, bareng kak Rika yang Baik hatinya, bareng kak Imel yang gokil, hanya tinggal Rizka yang bertahan disini yang insya Allah masih bisa berbagi suka duka bersama :)hmm, bakal kangen juga dengan buah-buahan salak, mangga, jeruk, manggis, yang selalu di bawakan kak Imel, juga tak lupa dengan tahu bunting kesukaan kak Rika yang sering di makan bersama disini dikamar dua tercinta ini.
Jangan pernah di lupakan suasana kamar yang sering kali tak nyaman dengan berbagai macam pakaian bergantungan, dengan banyaknya piring bertumpukkan, namun tenang semua personil kamar dua yang rajin semua teratasi dengan kinclooong....
hmmm, aku juga kehilangan tante cerewet dikamar, hilang orang yang sering mengomentari keadaan lemari pakian ku yang berantakkan tak teratur, dak ado lagi yang cerewet "Sini imul kelakeku mongkarnyooo" hahhaa ma'af yaa Desi yang mungkin sering kesal dengan aku hehe

Buat kakak-kakak yang udah punya kamar sendiri dibawah, jangan lupakan kami disini jangan sungkan untuk berkunjung dan menasihati kami kembali, karena kami masih sangat membutuhkan kalian, hilang tempat konsul kesulitan kuliah :'( tolongg terimalah kami juga saat membutuhkan kalian dan merinukan kalian, izinkan kami untuk bisa berkunjung di bed kakak-kakak tercinta :*

Buat teman-teman yang akan meninggalkan kami, Lita yang pindah kekamar 5 jangan lupa dengan kamar perdanamu disini, sering2lah berkunjung untuk melihat keadaan kami, dan kamarmu ini.
Buat Desi juga jangan sungkan main keatas, mengunjungi kamar perdana mu juga.

Buat adik-adik ku yang baru satu semester bersama udah harus berpisah :'( jangan menangis lagi yah... ini juga kamar perdana kalian kan? jangan sungkan juga buat berkunjung sharing dengan kakak-kakak disini..
Kamar kita yang masih satu koridor nggak jauh-jauh juga, sering-sering main yah :)Nggak ada lagi deh deek bonted, dan dedek muanis :D dedek yang suka molooor, dedek yang takut kegelapan, dedek yang suka nangis, dedek yang hobby ngemill, hhuu hilangg...
Tapi nggak apa2, bukan berarti kita nggak bisa ngumpul lagi kan, seperti lagu yang kita nyanyikan malam ini, kita tetap satu keluarga kok, kita masih bisa bersama dilain waktu..mau nginep di kamar ini kapanpun juga boleeehhh bangeet :*
Buat semua, tetap semangaattt..dan belajar menerima orang baru di lingkungan kamarnya yang baru :)Semoga mendapatkan teman-teman dan keluarga kamar yang lebih baik dan lebih nyaman, tapi ingaat ! nggak boleh lupa dengan keluarga asal :*bakal merindukan kalian bangeeeeeeeettttsss :****

Kamis, 23 Januari 2014

Keluhan dan Mimpiku :)

Aku ingin lari dari keterpurukkan ini, aku ingin bangkit dari kekacauan ini, dan aku ingin tersenyum dari kesedihan ini. Apakah mungkin ini akan terjadi?
Pasti !
Why?
Iya, ulat aja bisa jadi kupu-kupu yang indah, mengapa kita tidak bisa menjadi lebih baik :)
Saat ini tidak ada yang mampu membangkitkan semangatku, selain diriku sendiri. Mereka jauh dari pandanganku, mereka jauh dari jangkauanku, mereka pun jauh dari harapanku. Andai kalian memeahami apa ingkinku disaat keterpurukkan ini. Tapi sayang ini semua hanya sebatas Andai dan Harapanku semata.
Terkadang ku bersedih melihat kalian yang sering sibuk dengan urusan kalian sendiri, sepertinya kalian memenag tak pernah merindukan ku, dan aku merasa kalian jauh merasa tenang dan nyaman seketika ku tak di sisi kalian. Rindu ku yang bertepuk sebelah tangan, rinduku yang tak terbalaskan. Tuhaaaann....
ingin ku teriak sepuasnya, agar dunia tau isi hatiku yang sebenarnya...
Ada teman, namun saat ini lagi pada sibuk.
Ada keluarga, namun saat ini banyak urusan.
Ada sahabat, namun lagi pada jauh.
Ada cinta, namun tak pernah ada sayang.
Apalah arti hidupku ini, tak ku temukan bahagia yang pasti untuk aku nikmati, semua berlalu di angan-angan ku.
Aku hidup di dunia yang penuh sandiwara, dan bersama orang-orang yang bersandiwara juga.

Tapi aku yakin ada kebahagiaan yang bakal aku nikmatin nanti, bersama mereka yang jujur dan tulus. Yang menentukan hidup bahagia adalah diri kita sendiri, Allah mengiringi dan meridhoi. Jika kita salah memilih dan Allah berkehendak untuk kita tidak jatuh dalam kesalahan itu, maka yakinlah Allah akan menunjukkan berjuta petunjuk untuk kita melangkah jauh dari kesalahan itu.
Semua tidak akan terjadi tanpa do'a dan usaha kita yang ikhlas.

Saat ini aku tak banyak berharap, untuk masalah cinta dan perasaan saat ini aku ingin melupakan sejenak karena aku ingin tenang dan lebih menghargai masa depanku serta keluargaku. Belum pernah ku temukan cinta yang membawa ku bahagia sampai akhir, dan aku akan mendapatkan itu NANTI saat aku sudah bahagia bersama cita-cita ku, ku ikhlaskan cintaku mengiringi sejalannya waktu yang menemani. Namun, tidak untuk saat ini !
Aku bahagia akhirnya kamu menyadari aku menghindar untuk kebaikan bersama. Tak ingin membuat mu terlalu jauh kecewa karena aku, sedangkan aku tidak akan berubah, sampai akhir pun aku akan tetap seperti ini yang tak pernah ada waktu cukup buat kamu. Bukan aku sok sibuk atau kesibuk-sibukan, tapi eaang inilah kenyataannya aku tak akan mampu membahagiakan mu seperti mereka yang membahagiakan pacarnya mengalahkan seorang istri yang membahagiakan suaminya, na'udzubillahmindzalik.. Ini bukan aku !!!!
Sempat ku membandingkan diriku dengan mereka, apalah lebihnya aku bisa kau bertahan sejauh ini dengan ku, padahal sudah jelas di kota sana orang-orangnya jauh lebih kekota-kotaan di bandingkan saya yang tak ada apa-apanya. Membahagiakan pun tak mampu.
Tapi aku tidak memandang diriku serendah itu, Aku malah berdo'a untuk di jauhkan dengan pergaulan kekota-kotaan itu yang bisa mengantar ke jalan yang bengkok. 
Aku sering berfikir, kemana fikiran rohani mereka yang sering berdua-dua tanpa batas, tangan kemana mata kemana fikiran jauh hati juga menjadi gelap karena hasutan syaitan. Sadarkah kalian? yang bersekolah jauh meninggalkan orang tua dan keluarganya demi impian yang mereka harapkan, sedangkan kerja kalian bukan belajar dan menghargai waktu yang ada melainkan melakukan perbuatan yang hina banget buat kita selaku orang muslim.
Ibu asrama pernah bilang, zinah itu tidak hanya melakukan hubungan suami istri saja, tapi memandang mata mereka yang berlainan jenis pun itu ZINAH. Bisa di bayangkan? memandang mata aja zinah, apa lagi duduk nggak ada jarak, udah zinah tingkat berapa itu?

Buat kita yang mempunyai mimpi yang besar untuk kebahagiaan orang tua, Hargailah waktu. Ingatlah selalu do'a mereka buat kita, harapan mereka dengan masa depan kita.

Baitullah menanti Patimah Semangaatt :)

Satu cinta yang aku harapkan tidak mampu aku gapai, dan satu cinta yang lain tak mampu aku hargai.
Semoga selepas kesuksesan ku nanti aku bisa di pertemukan dengan seseorang yang memang benar-benar cinta dan sayang dengan aku, sebagaimana aku juga sayang dan cinta kepadanya :)
Seseorang yang lebih baik yang aku harapkan...
InsyaAllah :)

Sekarang..
Masa Depan Masa Depan Masa Depan, SUKSES BERHASIL !!!!!

Senin, 20 Januari 2014

Mimpi ku untuk Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H

Dua bulan yang lalu, bang Ardi mengingatkan ku. "Meh maulid Nabi tanggal 14 Januari, kira-kira ada masukan nggak buat acara apa?". "Oh iy aku pikir-pikir dulu bang" dengan yakinnya aku menjawab. Bang Ardi adalah koordinator dalam bidang kami, departemen Kerohanian. Beberapa hari kemudian aku cari-cari acara buat memperingati maulid Nabi di internet. Sejenak terlintas dalam pikiranku, ingin deh mengadakan suatu acara buat memperingati maulid ini yang belum pernah diadakan di Akper Pemkab Muba ini. Lalu, aku mendapat inspirasi dari internet.. buat mengadakan berbagai macam perlombaan yang menarik. Tercatatlah dalam kertas ku perlombaan itu meliputi, Adzan, Tilawatil Al-Qur'an, Puisi keagamaan, dan Nasyid, kemarin juga disarankan oleh Pak Ardi buat nambah satu lagi perlombaannya, yaitu Cerdas Cermat. Sepertinya ini akan mengundang banyak orang yang tertarik mengikutinya. Dengan segeranya aku mengajak anggota BEM yang lain buat membahas usulan ini, dan ternyata semua menyetujui dan mensupport untuk segera diusahakan keperluan yang dibutuhkan buat kesuksesan acara ini. Wiiih... semangat dalam jiwa dan raga ku kini menyatu dengan dorongan dari teman-teman sekalian. Aku merancang proposal, aku konsulkan proposal, dan aku usahakan semuanya dengan penuh semangat, perjuangan juga harapan yang besar buat acara ini. Namun, semua tidak akan mampu berjalan seperti apa yang diharapkan jika semua ini aku usahakan dengan sendirinya. tentunya aku sangat membutuhkan masukan, saran, dan juga bantuan dari teman-teman yang lain buat acara ini. 
Sejauh ini semua berjalan dengan baik, konsul proposal, tak terhitung berapa kali memperbaikinya, konsul undangan tak juga terhitung berapa kali mengeditnya, banyak waktu yang ku luangkan untuk kesuksesan acara ini, semua ku lewati dengan ikhlas dan berharap akan mendapatkan hasil yang sesuai juga dengan harap ku. Tapi, saat libur menghampiri seperti ini, bukan tak mensyukuri hari libur yang ada, hanya saja ini mengurangi waktu buat mengusahakan melengkapi kebutuhan yang ada. 
Mungkin terbawa oleh harapan yang tinggi ini, meski aku dirumah menikmati libur yang ada bersama keluarga disini, namun pikiran dan hati ku kepada kalian yang mengajukan dana kemana-mana, setiap laporan yang kalian berikan itu menjadi beban pikiran saya banget adek-adek ku Marta an Mario yang telah baik membantu mengecek dana di setiap institusi yang kalian ajukan kemarin bersama Imam, Hengki, Riska, dan Tri. Kini Marta mengabarkan banyak institusi yang menolak proposal kita. Rasanya aku ingin teriak sekeras-kerasnya buat melampiaskan kekecewaan ku. Bukan karena kalian teman-teman, tapi karena kelalaian ku :(
Andai ini aku usahakan dari waktu yang lebih belakang lagi mungkin dana yang kita butuhkan bisa cukup di dapat. Melihat kondisi saat ini, pikiran ku sudah mampet buat mencari jalan keluar yang bagaimana lagi untuk mengatasinya. Waktu kini semakin dekat, undangan sudah menyebar, informasi juga semakin banyak disebarkan, AKU BINGUNG !!!
Saran dari teman-teman semua sangat baik, saran buat tetap optimis dan yakin akan kesuksesan acara ini. Dan kini aku berfikir, mereka mampu menguatkan aku dan kini aku harus mampu mencari jalan keluar buat ini. Aku harus mampu membuktikan kita bisa mempertanggung jawabkan masukan kita ini.
Semangaaaat teman-teman..

ya Allah do'aku penuh harap untuk bisa berhasil menjalankan amanah ini, namun semua tidak mampu kami laksanakan dengan baik tanpa Ridho dan Izin dari MU. Mohon lancarkanlah, mudahkanlah, dan tunjukkan lah jalan untuk acara ini ya Rabb, hanya Engkaulah yang bisa membantu kami, dan membuka jalan yang terbaik untuk kami, karena sesungguhnya hanya Engkau yang mengetahui apa yang tidak kami ketahui. Harapanku kini di hadapanMU Rabb..

Aamiin Allahumma Aamiin..