Jumat, 27 Desember 2013

Dokumentasi Askep (share)



TUGAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 :
1.      PATIMAH
2.      RIZKA APRILIA
3.      DEA WULANDARI
4.      AGUS DIMANSAPUTRA
5.      DESY AFRIANI
6.      NUR ANNISA AL-AZIM


DOSEN PEMBIMBING : Ns. SUSITA ELIANI, S.Kep

AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN
TAHUN AKADEMIK 2013 / 2014

1.      DOKUMENTASI PENGKAJIAN KEPERAWATAN

A.    TINJAUAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan sebagai dasar untuk pemberian asuhan keerawatan yang aktual. Tujuan dari pengkajian adalah untuk  mengumpulkan, mengorganisir, dan mencatat data yang menjelaskan respon manusia yang mempengaruhi pola-pola kesehatan pasien.

B.     PENTINGNYA CATATAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Pengkajian keperawatan, seperti yang dijelaskan sebagai fase pengumpulan data yang sistematis. Tujuan dari pencatatan pengkajian keperawatan adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien yang unik dan respon pasien terhadap masalah-masalah yang dinyatakan sebagai diagnosa keperawatan yang mempengaruhi tindakan rencana keperawatan yang diperlukan.
2.      Untuk mengggabungkan dan mengorganisir informasi yang dikumpulkan dari beberapa sumber menjadi satu sumber yang umum, sehingga pola-pola kesehatan pasien dapat dianalisa dan masalah-masalah dapat diidentifikasikan.
3.      Untuk meyakinkan garis dasar informasi yang ada dan untuk bertindak sebagai point referensi untuk mengukur perubahan-perubahan pada kondisi pasien.
4.      Untuk mengidentifikasi karakteristik unik dari kondisi pasien dan respon yang akan mempengaruhi rencana dan pemberian keperawatan.
5.      Untuk mensuplai data yang cukup guna memberikan alasan akan kebutuhan pasien untuk perawatan keperawatan.
6.      Untuk memberikan dasar guna penulisan rencana keperawatan yang efektif.

Untuk mencapai tujuan-tujuan ini, maka perawat menggunakan semua informasi yang ada tentang pasien yang di kumpulkan dari interview pasien, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium dan tes diagnostik lainnya. Pengkajian harus lengkap dan seakurat mungkin.

1.      TIPE-TIPE PENGKAJIAN
1)      Pengkajian Awal

Pengkajian awal terjadi ketik pasien masuk dalam fasilitas pelayanan kesehatan atau mulai menggunakan jasa pelayanan. Pengkajian pertama ini dilakukan dalam bentuk chart khusus, biasanya ditunjuk sebagai formulir data keperawatan. Skope informasi cenderung luas karena perawat perlu menentukan garis dasar informasi klinis yang komprehensif. Selama pengkajian umum ini, perawat bisa mengidentifikasikan area-area masalah tertentu yang dapat memerlukan penggalian yang lebih dalam. Dalam kasus ini, pengkajian memerlukan penggunaan alat penilaian yang khusus dan terperinci. Pengkajian umum dan khusus ini memeberikan tipe informasi yang perlu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien ddan mengawali serta merencanakan asuhan keperawatan pasien. Misalnya, seorang perawat yang bekerja di unit perawatan intensive pediatric neurologic akan perlu untuk memfokuskan perihal pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi neurologis anak. Area praktek biasanya akan memberikan bentuk informasi yang akan dimasukkan dalam data awal ini.

2)      Pengkajian Selanjutnya

Pengkajian selanjutnya menguatkan dan memeperluas informasi dasar yang diperoleh selama pengkajian awal. Ketika kepercayaan berkembang dalam hubunagn perawat-pasien, maka pasien akan bersedia untuk membagi informasi tambahan secara rinci tentang status kesehatan personalnya. Lebiih lanjut, informasi tambahan dari testing diiagnostik baru, juga dari sumber-sumber lainnya yang perlu ditambahkan pada catatan pasien. Pencatatan pengkajian selanjutnya membuat catatan perawatan kesehatan itu tidak ketinggalan. Ketiak data subyektif dan data objektif yang mencerminkan data tercatat sebelumnya dikumpulkan, maka informasi ini kemudian dapat dianggap data penguat. Adapun contoh kapan data tersebut diperlukan dalam pancatatan pengkajian yang menguatkan adalah ketika standart agen memerlukan dokumentasi pengkajian selanjutnya dii ICU/ Unit Perawatan Intensif, dimana para perawat di perlukan untuk mencatat pengkajian sistem bodi dengan tanpa perubahan klinis setiap shift.




3)      Pengkajian Ulang

Data pengkajian ulang adalah item informasi yang diperoleh dari aktifitas evaluasi dari proses keperawatan.

4)      Pengkajian Kembali

Pengkajian kembali berarti perawat harus memeriksa kembali data pengkajian sebelumnya untuk petunjuk baru bagi masalah—masalah pasien, atau harus mengembangkan data awal untuk memperoleh informasi tambahan tentang pasien.

2.      CATATAN PENGKAJIAN AWAL

1)      Format Tanya Jawab

Perawat mencatat respon pasien terhadap pertanyaan yang didaftar. Pertanyaan biasanya menunjukkan dari yang paling personal sampai yang pribadi. Biasanya data tersebut diorganisir menurut kerangka kerja. Data pemeriksaan fisik dikumpulkan dan didokumentasikan dalam interview atau di lengkapi pada akhir riwayat yang diambil.

2)      Checklist dengan Format Komentar Terbuka

Tipe alat pengumpulan data ini menggunakan kerangka kerja yang terorganisir. Format checklist menghemat waktu perawat dari pada menghabiskan waktu untuk menulis setiap respon individu.

3)      Format kuisioner Diri Pasien

Format ini paling sering digunakan dalam klinis medis atau keperawatan. Biasanya pasien diperlukan untuk mengecek informasi yang sudah ada yang berhubungan dengan riwayat kesehatan.



3.      CATATAN PENGKAJIAN TERUS-MENERUS

Pengkajian selanjutnya dicatat dalam catatan kemajuan perawat atau pada lembar yang sesuai. Ini dapat dikategorikan sebagai data penguat atau data yang dikembangkan. Klasifikasi pengkajian dengan cara ini memungkinkan seseorang untuk menentukan dimana data harus dicatat.

4.      DATA PENGUAT

Data penguat adalah informasi yang diulang atau data yang sudah dikumpulkan sebelumnya, didokumentasikan untuk menunjukkan monitoring pasien yang terus menerus dan pengawasan ketika terus menerus memecahkan masalah klien.
Tidak semua data penguat dicatat pada lembar catatan kemajuan perawat seringkali digunakan ketika lembar observasi tidak adaatau tidak sesuai untuk didokumentasikan tipe informasi spesifik. Jika catatan perawat digunakan, maka catatan tersebut harus mengandung daftar data sbyektif dan obyektif klien yang tersusun baik dan akurat.

5.      DATA YANG DIKEMBANGKAN

Data yang dikembangkan tidak selalu dicatat pada flowsheet. Informasi tambahan diperlukan untuk penjelasan. Contohnya, temperatur yang tiba-tiba tinggi dicatat pada catatan grafis tidak mengindikasikan bahwa pasien juga menerima transfusi darah pada saat yang sama.

6.      CATATAN PENGKAJIAN KHUSUS

Dalam kasus ini, hasilnya langsung dicatat pada formulir, dan formulir ini menjadii catatan yang valid dari asuhan keperawatan. Suatu skala menggunakan angka untuk mencatat urutan data pebgkajian yang dikumpulkan. Skala ini memberikan tiga aspek resposifitas :
1.      Pembukaan mata
2.      Respon verbal yang terbaik
3.      Respon motor yang terbaik
Angka yang lebih rendah mendukung pengkajian kemunduran, angka tengah sampai pengkajian yang lebih tinggi mendukung penilaian peningkatan dan kondisi yang lebih positif dan sta      bil. Contohnya, The McGill Pain Scale :
0 = Tidak nyeri
1 = nyeri ringan
2 = sedang
3 = berat
4 = sangat berat
5 = nyeri yang hebat

C.    METODE DOKUMENTASI PENGKAJIAN

Format pengkajian meliputi data dasar, flowsheet dan catatan perkembangan lainnya yang memungkinkan dapat sebagai alat komunikasi bagi tenaga kesehatan.
Petunjuk penulisan pengkajian :
1.      Gunakan format yang sistematis untuk mencatat pengkajian, yag meliputi :
·         Riwayat pasien masuk RS
·         Respon klien yang berhubungan dengan persepsi kesehatan klien
·         Riwayat pengobatan
·         Data pasien rujukan, pulang, dan keuangan
2.      Gunakan format yang telah tersusun untuk pencatatan pengkajian
3.      Kelompokkan data-data berdasarkan model pendekatan yang digunakan.
4.      Tulis data obyektif tanpa mengartikan, menilai, memasukkan pendapat pribadi
5.      Sertakan pernyataan yang mendukung interpretasi data obyektif.
6.      Jelaskan observasi dan temuan secara sistematis, termasuk definisi karakteristiknya.
7.      Ikuti aturan atau prosedur yang di pakai dan disepakati di instansinya
8.      Tuliskan secara jelas dan ringkas.






FORMAT PENGKAJIAN

Identitas Klien                                   Identitas Penanggung Jawab

Nama               :                                   Nama                                       :
Umur               :                                   Umur                                       :
Suku                :                                   Suku                                        :
Agama             :                                   Agama                                     :
Pendidikan      :                                   Pendidikan                              :
Pekerjaan         :                                   Pekerjaan                                 :
Status              :                                   Status                                      :
Alamat                        :                                   Hubungan dengan klien          :

Tanggal Masuk RS      :
Tanggal pengkajian     :
No. Register                :
Ruangan                      :
Diagnosa Medis          :

1.1.2        Riwayat Kesehatan

1.1.2.1  Keluhan Utama                       :
1.1.2.2  Riwayat Perjalanan Penyakit   :
1.1.2.3  Riwayat Penyakit Masa Lalu  :
1.1.2.3  Riwayat Penyakit Keluarga    :
Genogram
 






Keterangan :   
: Laki-laki
            : Perempuan
            : Klien
            : Tinggal serumah
No
Nama
Umur
Keterangan
1
2




1.1.2.4  Kebiasaan sehari-hari
a.       Pola Nutrisi
Makan                   :
Minum                   :
Nyeri ulu hati        :
Mual/munta           :
Pantangan             :
Diet                       :
Masalah                 :

b.      Pola Eliminasi
BAK/24 jam          :
Warna                    :
Penggunaan kateter:
BAB/ 24 jam         :
Warna                    :
Kosistensi              :
Masalah                 :

c.       Pola Istirahat / tidur
Tidur siang            :
Tidur malam          :
Masalah                 : 

d.      Personal Hygine
Mandi                                            :
Kebiasaan memotong kuku           :
Kebiasaan mencuci rambut           :
Kebiasaan berganti pakaian          :

1.1.3        Pemeriksaan Fisik

1.1.3.1             Keadaan umum
Composmetis  (     )    Apatis  (    )      Samnolen (    )
Deleriun           (     )    Supor   (    )      Coma        (    )
Tinggi badan / berat badan     (          )

1.1.3.2             Tanda-tanda vital
TD                   :           mmHg
Nadi                :           x/ mm
Respirasi          :           x/ mm
Suhu                :           C

4.1.3.3       Kepala
a.       Struktur
Simetris     (           )           Asimetris           (         )

b.      Rambut
Hitam   (    )           Pirang (     )                 Merah (    )
Lurus (    )                         Ikal gelombang(     )    Keriting (    )
c.       Lain-lain    :
d.      Tingkat kesadaran (GCS)
E    : (    )                M         : (    )                V         : (     )
e.       Orientasi
Waktu       :
Tempat      :
Tremor
Ada           (           )                       Tidak ada        (         )
f.       Ticks
Ada           (           )                       Tidak ada        (           )
g.      Kelumpuhan
Ada           (           )                       Tidak ada        (           )
h.      Kejang
Ada           (           )                       Tidak ada        (           )
i.        Lain-lain    :

4.1.3.4         Pendegaran / Telinga
a.       Struktur
Simetris  (           )                       Asimetris         (           )
b.      Fingsi pendegaran 
Mampu mendegar degan jelas               (           )
Tidak dapat mendegar dari jarak           (           )
c.       Alat Bantu dengar 
Ada           (             )                     Tidak ada        (           )
d.      Serumen
Ada           (           )           Tidak ada        (       )
e.       Lain-lain    :

4.1.3.5                Penglihatan / Mata
a.       Schlera
Ikterus (     )     Putih jerni (      )       Hiperemi      (           )
b.      Konjungtipa
Anemis       (           )           Merah muda    (        )
c.       Visus          (           )
d.      Alat Bantu yang dipakai    :
e.       Lain-lain                 :

4.1.3.6                Penciuman / Hidung
a.       Struktur
Simetris                  (           )           Asimetris         (           )
b.      Fungsi penciuman
Mampu membedakan bau-bauan                           (           )
Tidak mampu membedakan bau-bauan                 (           )
c.       Sekret hidung
Ada                        (           )                       Tidak ada        (           )
d.      Lain lain     :
4.1.3.7             Pengecapan / Mulut
a.       Keadaan gigi
Utuh (        )           Tidak utuh (       )        Caries  (           )
b.      Keadaan lidah
Bersih         (           )           Kotor               (           )
c.       Fungsi pengecapan
Dapat membedakan rasa manis, asam, asin           (           )
Hanya terasa pahit                                                 (           )
d.      Lain-lain     :

4.1.3.8      Tengorokan
a.       Pembesaran Tyroid
Ada            (           )                       Tidak ada        (           )
b.      Radang tengorokan
Ada            (           )                       Tidak ada        (           )
c.       Kesulitan menelan
Ada            (           )                       Tidak ada        (           )
d.      Distensi vena jaguralis
+     (           )                                   - (         )
e.       Lain-lain     :

4.1.3.9           Dada
a.       Struktur dada
Simetri       (           )                       Asimetris         (           )
b.      Irama pernapasa    
Regular      (           )                       Irreguler          (           )
c.       Bunyi napas
Vasikuler (     )       Whezing  (       )           Stidor  (           )
d.      Pola pernapasa
Hiperpnoe  (     )     Tacipnoe (     )             Biots    (           )
Kusmamul  (     )     Cheynes-stroke (    )    Apnoe (           )
e.       Nyeri dada (chest pain)
Ada                        (           )                       Tidak ada        (           )
f.       Bunyi Jantung
BJ 1 &2  (   )         Gallop (           )           Mur-mur (        )
g.      Palpitasi
Ada                        (           )                       Tidak Ada       (           )
h.      Edema
Ada                        (           )                       Tidak Ada       (           )
4.1.3.10       Abdomen
a.       Asietes
Ada            (           )                       Tidak ada        (           )
b.      Peristaltic
Positif        (           )                       Negatif                        (           )
c.       Nyeri tekan
Ada                        (           )                       Tidak ada        (           )
d.      Pembesaran hati
Ada            (           )                       Tidak ada        (           )
e.       Lain-lain     :
4.1.3.11       Kulit
a.       Warna
Pink            (           )                       Pucat   (      )    kemerahan    (     ) Joundice    (       )           Ciznotik  (    ) 
b.      Turgor       
Elastis                    (           )           Tidak elastis    (           )
c.       Kelembapan
Lembab                  (           )           Kering             (           )
Lesi                        (           )
d.      Lain-lain     :

4.1.3.12       Genetalia
a.       kebersihan
Bersih                    (           )           Kotor               (           )
b.      Struktur
Simetris                 (           )           Asimetris         (           )
c.       Edema                  
Ada                       (           )           Tidak ada        (           )

4.1.3.13                     Exstremitas                      atas                              bawah
a.       Ukuran      : Simetris         (           )                       (           )
                        Asimetris         (           )                       (           )
b.      Praktur      : Ada               (           )                       (           )
  Tidak ada                  (           )                       (           )  
c.       Hematoma : Ada              (           )                       (           )
             Tidak ada                   (           )                       (           )
d.      Anastesi kebas: Ada         (           )                       (           )
              Tidak ada                  (           )                       (           )
e.       Protesis/alat bantu: Ada    (           )                       (           )
    Tidak ada                      (           )                       (           )
f.       Persendian : Aktif            (           )                       (           )                       Pasif         (           )                       (           )
g.      ROM         : Aktif                         (           )                       (           )                 Pasif                (           )                       (           )
h.      Kelakuan   : Ada               (           )                       (           )
                                                                 Tidak ada      (           )                       (           ) 
i.        Krepitasi/bunyi kertas : Ada(        )                       (           )
                          Tidak ada      (           )                       (           ) 








4.1.4        PEMERIKSAAN PENUNJANG

4.1.4.1  LABORATORIUM

4.1.5        PROGRAM PENGOBATAN


4.1.6        DATA SPRITUAL

4.1.7        DATA SOSIAL

4.1.8        DATA PSIKOSOSIAL






















2.      DOKUMENTASI DIAGNOSA KEPERAWATAN

A.    PENTINGNYA PENCATATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan adalah tahap proses keperawatan yang meliputi mengidentifikasi masalah pasien yang dapat dipecahkan (ditangai,dikurangi atau dirubah melalui intervensi keperawatan dan manajemen). Diagnosa keperawatan memakai pengkajian data sampai label pola respon pada masalah kesehatan. Diagnosa keperawatna sendiri adalah sebuah pernyataan singkat dalam pertimbangan perawat menggambarkan respon pasien pada masalah kesehatan aktual dan resiko.
Kunci perumusan yang tepat pada diagnosa keperawatan adalah memakai proses “pemecahan masalah” meliputi 3 komponen yaitu : PES (Problem, Etiologi, Sign/symtoma) adalah manfaat dalam penyusunan penulisan diagnose keperawatan :
1.      Identifikasi masalah, gangguan kesehatan atau kebutuhan perawatan
2.      Penyidikan dan menentukan penyebab masalah
3.      Menentukan tanda dan gejala masalah
P : Problem adalah pernyataan singkat tentang masalah aktual atau resiko kesehatan.
E : Etiologi merupakan ungkapan singkatan yang menunjukkan kemungkinan penyebab atau factor resiko pada masalah aktual atau masalah resiko pasien.
S : Sign/symptom (tanda dan gejala) merupakan pernyataan khusus tentang perilaku reaksi pasien yang sesuai keadaan pasien terhadap masalah tindakan keperawatan atau manajemennya.

B.     TUJUAN PENCATATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

Maksud pencatatan diagnosa keperawatan :
1.      Menyampaikan masalah pasien dalam istilah-istilah yang dapat dimengerti untuk semua perawat
2.      Mengenali masalah-masalah pasien yang utama pada pengkajian data
3.      Mengenali perkembangan tindakan keperawatan


Kategori diagnose keperawatan :
Pada prinsipnya ada tiga jenis diagnosa keperawatan, yaitu :
1.      Diagnosa keperawatan aktual
2.      Diagnosa keperawatan resiko
3.      Diagnosa keperawatan kemungkinan

C.    KEMUNGKINAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

Pernyataan istilah diagnosa dengan sebutan problem, etiologi,sign dan symptom, ahli keperawatan menerapkan rumus :
PERNYATAAN MASALAH + PENYEBAB + GEJALA = DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Pernyataan masalah selalu didahului oleh kata yang menguraikan taraf atau tingkatan masalah. Diagnose keperawatan ini didahului oleh beberapa modifier yang meliputi :
·         Akut                                 
·         Perubahan
·         Kronis
·         Kompromi
·         Penurunan
·         Kekurangan
·         Kecacatan
·         Gangguan
·         Disfungsi
·         Kelebihan
·         Peningkatan
·         Ketidakefektifan
·         Kerusakan
·         Kurang dari
·         Rendah
·         Lebih dari
2.      Penyebab masalah adalah pernyataan tentang faktor-faktor yang berpengaruh atau memperbesar masalah.
Contoh penulisan diagnosa perawatan dengan problem dan etiologi :
(1)   Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan intubasi dan sedasi
a.       Sifat : gangguan
b.      Masalah : komunikasi verbal
c.       Kata penghubung : sehubungan dengan
d.      Faktor penyebab : intubasi dan sedasi
(2)   Potensial terjadinya hipertensi berhubungan dengan dehidrasi
a.       Sifat : resiko/resiko tinggi
b.      Masalah : Hipertensi
c.       Kata penghubung : sehubungan dengan
d.      Faktor penyebab : dehidrasi
(3)   Kecemasan dengan mendadak berhubungan dengan ketidaktahuan penyebab
a.       Sifat : mendadak (akut)
b.      Masalah : Kecemasan
c.       Kata penghubung : sehubungan dengan
d.      Faktor penyebab : Ketidaktahuan

D.    PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN PERAWAT YANG DIPERLUKAN UNTUK PENULISAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

Didalam tambahan untuk mengetahui istilah, perawat juga membutuhkan pengetahuan tentang definisi, karakteristik yang mendukung setiap diagnosa. Definisi  karakteristik terdiri elemen data subyektif dan obyektif. Dikelompokkan bersama untuk contoh-contoh nyata yang dapat didiagnosa dan diobati. Definisi karakteristik mayor adalah elemen data yang harus selalu ada untuk suatu table diagnosa yang digunakan. Karakteristik minor adalah elemen data yang biasanya, tetapi tidak selalu ada.

E.     METODE PENCATATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah rencana tindakan untuk mengenal dan memrioritaskan dari pelayananperawatan, kecenderungan dan tanggapan dar pasien dan pengaruh tindakan keperawatan terhadapnya. jadi diagnose keperawatan adalah mempersatukan bagian dari seluruh perawatan
F.     PETUNJUK UNTUK PENULISAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.      Pemakaian PE, PES untuk format diagnose aktual
2.      Catat diagnose keperawatan potensial dalam sebuah problem/format etiologi
3.      Pemakaian terminology tetap diagnosa keperawatan dari karangan NANDA
4.      Merujuk pada daftar yang dapat diterima, bentuk diagnosa keperawatan untuk catatan standar dalam sakub atau ringkasan
5.      Mulai pernyataan diagnosa dengan mengubah redaksinya kedalam suatu keadaan diagnosa keperawatan
6.      Pastikan data mayor dan penunjang data minor karakteristik
7.      Pernyataan awal dalam perencanaan keperawatan didaftar masalah dan nama dokumentasi dalam catatan perawatan.
8.      Hubungkan pada tiap-tiap diagnosa keperawatan bila merujuk dan memberikan laporan perubahan
9.      Setiap pergantian jaga perawat, gunakan diagnosa keperawatan sebagai pedoman untuk pengkajian tindakan dan evaluasi
10.  Catat bahan perawatan adalah dasar untuk pertimbangan dari langkah-langkah proses keperawatan
11.  Pencatatan semua diagnose keperawatan harus mereplekasikan dimensi dalam masalah yang berorientasikan pada system pencatatan perawat.
12.  Suatu agenda atau pencatatan mungkin memerlukan untuk membuat diagnosa keperawatan dan system pencatatan yang relevan












FORMAT ANALISA DATA

Nama Klien     :                                                                                                                       No.Reg                        :
Umur               :                                                                                                                       Diagnosa Medis            :
Ruang Rawat  :                                                                                                                       Alamat                                    :
NO
Tanggal / Jam
DATA
ETIOLOGI
MASALAH

























Prioritas Masalah


Diagnosa Keperawatan

3.      DOKUMENTASI RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

A.    PENTINGNYA DOKUMENTASI RENCAN TINDAKAN
            Perencanaan adalah salah satu tahap dari proses keperawatan termasuk menentukan prioritas, dan menentukan metedo yang digunakanuntu penyelesaian masalah . Tujuan dari perencanaan, menyusun rencana keperawatan yang dapat digunakan dalam masalah kesehatan. Pencatatan pengkajian, diagnosa keperawatan dan menetapkan alasan untuk masalah klien, dari data pengkajian dan diagnosa keperawatan.
            Perawat menggunakan proses pemecahan masalah untuk memprioritaskan masalah klien dan mendapatkan intervensi keperawatan dan pengaturan permasalahan iap-tiap klien dan pelaksanaan keperawatan untuk mengobati keadaan klien.
            Perencanaan keperawatan meliputi beberapa aspek kesiapan itu antara lain :
1.      Mengumpulkan dan mengelola informasi yang benar dari klien sebagai sumber utama dokumentasi, pada prinsipnya pengkajian mengambarka berbagai aspek dari data klien sehingga , masalah0masalah klien dapat teridentifikasi dan dijadikan rujukan untuk menetapkan data dasar . demikian juga didalam perencanaan  keperawatan, diagnosa keperawatan khusus, hasil yang diharapkan, dan intervensi dalam pelaksanaan.
2.      Perencaan keperwatan merupakan komunikasi antara perawat dan klien. Rencana keperawatan dari dan dengan klien.
3.      Rencana keperawatan melibatkan anggota kesehatan lain sebagai satu anggota tim.
4.      Proses keperawatan dari pengkajian dan diagnosa berhubungan dengan pelaksanaan dan evaluasi.

B. METODE DOKUMENTASI RENCANA TINDAKAN
            Fokus dari perencanaan adalah untuk menyusun “blueprint”rencana tindakan dengan pendekatab penyelesaian masalah. Melalui proses ini, perawat memprioritaskan dan membuat daftar masalah klien yang memerlukan intervensi keperawatan, menyusun hasil-hasilyang diharapkan , dan mengelola kondisi klien yang perlu segera intervensi keperawatan.
Komponen penting dalam rencana tindakan keperawataan.
1)      Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan harus merupakan prioritas untuk merawat klien. Hal tersebut harus menyangkut langsung kearah situasi yang mengancam.

2)      Kriteria hasil.
Setiap diagnosa keperawatan mempunyai sedikitnya satu kriteria hasil. Kriteri ahasil dapat diukur engan tujuan yang diharapkan yang mencerminkan masalah klien. Kriteria hasildapat menghubungkan antara tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.

Lingkup kriteria hasil adalah :
1.      Klien mampu melakukan dan mendemonstrasikan, penyelesaian masalah, pertanyaan-pertanyaan perawat harus berhubungan dengan kriteria hasil.
2.      Penggunaan tindakan membatasi dapat dijadikan ukuran kemajuan klien.
3.      Menggunakan ukuran untuk memperbesar batasan tindakan.
4.      Menetapkan perencanaan dari tindakan yang diberikan.

3)      Rencana tindakan keperawatan (nursing order)
Tindakan keperawatan adalah memperoleh/tanggung jawab mandiri khususnya oleh perawat yang dikerjakan bersama dengan perintah medis berdasarkan masalah klien dan bantuan yang diterima klien adalah hasil yang diharapkan.


Petunjuk penulisan rencana tindakan keperawatan yang efektif.
1.      Sebelum menuliskan rencana tindakan keperawatan , kaji ulang semua data yang ada, sumber data yang memuaskan meliputi :
·         Pengkajian sewaktu klien masuk rumah sakit.
·         Diagnosa keperawatan waktu klien masuk rumah sakit.
·         Keluahan utama klien
·         Laboratorium ritme.
·         Latar belakang sosial budaya.
·         Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
·         Observasi dari tim kesehatan lain.
2.      Daftar dan jenis masalah aktual,resiko dan kemungkinan. Beriakan prioritas utama pada masalah yang mengancam jiwa, yang dihubungkan dengan masalah yang mengancam kesehatan.
3.      Untuk mempermudah dan bisa dimengerti dalam membuat rencana tindakan berilah gambaran dan ilustrasi.
4.      Tuliskan dengan jelas ,khusus terukur,kriteria hasilyang diharapkan untuk  menetapkan masalah.
5.      Selalu ditanda tangani dan diberi tanggal rencana tindakan .
6.      Mulai rencana tindakan dengan “action verb”
·         Catat TTV setiap pergantian dinas.
·         Timbang BB setiap hari
·         Informasikan kepada klien alasan isolasi.
7.      Alasan prinsip specivicity untuk menuliskan diagnos a keperawatan.:
·         Bagaimana prosedur akan dilaksanakan
·         Kapan dan berapa lama
·         Jelaskan secara singkat keperluan apa yang harus dipenuhi, termasuk tahapan-tahapan tindakan.
8.      Tuliskan “rasional” dari rencana tindakan.
9.      Rencana tindakan harus selalu tertulis dan ditanda tangani.
10.  Rencana tindakan harus dicatat sebagai hal yang permanen.
11.  Klien dan keluarganya jika dimungkinkan diikutsertakan dalam perencanaan.
12.  Rencana tindakan harus sesuai dengan waktu yang ditentukan .









4.      DOKUMENTASI INTERVENSI / TINDAKAN KEPARAWATAN

Ø  Dokumentasi tindakan keperawatan
Perencanaan dan tindakan keperawatan adalah tahap dalam proses keperawatan berdasarkan masalah aktual dari klien
Tujuan intervensi adalah sebagai pengantar untuk mengatur atau mendesain tindakan perawatan berdasarkan respon klien terhadap masalah kesehatannya, dengan sasaran mencegah, menghilangkan atau meminimalkan penyebab yang mempengaruhi status kesehatan tersebut
Penulisan Tindakan Keperawatan tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Mengkomunikasikan / memberitahukan tindakan keperawatan dan rencana perawatan selanjutnya pada perawat yang lain
2.      Memberikan petunjuk yang lengkap dari tindakan perawatan yang perlu dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah klien
3.      Menjadi bahan bukti yang benar dari tujuan langsung dengan maksud mengenal masalah klien diatas
4.      Sebagai dasar untuk mengetahui efektifitas perencanaan jika diperlukan untuk merevisi perencanaan

A.    Jenis Intervensi
Maksud dokumentasi adalah menemukan secara tepat sebagai gambaran intervensi Keperawatan Maksud dokumentasi adalah menemukan secara tepat sebagai gambaran intervensi Keperawatan yang meliputi 2: 1. Tindakan Teraupetik, dan 2. Tindakan “ Surveillance”
1.      Intervensi Terapeutik
Tindakan terapeutik adalah asuhan keperawatan yang langsung sesuai keadaan klien. Rencana keperawatan yang lebih dari satu harus dikerjakan sungguh-sungguh sesuai prioritas masalah dalam diagnosa keperawatan
2.      Intervensi Pemantapan/ Observasi
Proses ini membutuhkan ketajaman observasi perawat termasuk keterampilan mengevaluasi yang tepat diatas. Perawat harus dapat melihat perkembangan yang baik dan buruk dari klien seperti mengobservasi tanda-tanda vital. Selanjutnya lihat tabel 16



Diagnosa Keperawatan
Tindakan Perawat
( Terapeutik)
Therapi Medicus
-          Ketidakefetifan bersihan jalan nafas


-          Cemas



-          Penurunan Cardiac output

 -  Mengatur posisi untuk pemberian O2
-  Suction bila ada kontra indikasi
-  Mengajar tehnik batuk
-  Mengambil sampel blood gas arteri
-Mengajarkan kegiatan untuk mengurangi stress
-  Mengatur lingkungan yang aman
- Mengalihkan orientasi yang realitas
-  Atur posisi fowler/semifowler
-  Mengurangi pergerakan
-Mengatur lingkungan yang   merangsang
- Mengatur pembrian O2
- Pemberian obat ekspektron
- Memeriksa sputum
- Mengukur blood gas arteri

-          Memberi obat tranquilizer sedativa


-          Mengurangi diet yang mengandung sodium
-          Infus cairan elektrolit, sesuai berat badan
-          Memberikan obat untuk meningkatkan cardiac output


 Tindakan Keperawatan Surveillance, meliputi :
1.      Tanda-tanda vital
2.      Kesadaran
3.      Produksi urine
4.      Monitor gula darah
5.      Monitor blood gas
6.      Pemeriksaan fisik jantung, paru dan lain-lain
7.      Observasi emosional ( tingkah laku, komunikasi dan lain-lain)
8.      Monitoring jantung
9.      Monitoring respirasi
10.  Monitoring intake/output


3.      Intervensi yang Memerlukan suatu Dokumentasi Khusus
1.      Prosedur “ Invasive “
Tindakan invasive merupakan bagian yang penting dari proses keperawatan, karena memerlukan pengetahuan tentang IPTEK yang tinggi. Misalnya perawat memberikan transfusi darah, chemotherpie, memasang chateter. Tindakan tersebut diatas akan membawa resiko yang tinggi pada klien terhadap komplikasi, yan tentunya perlu informed consent sebelum tindakan dilaksanakan.
2.      Intervensi mendidik klien
Kegiatan ini dilakukan secara terus menerus agar klien memahami betul serta merubah sikap dan tingkah lakunya. Perawat berperan penting dalam mengenal kebutuhan belajar klien

Contoh rencana pendidikan dilihat pada tabel 17 sebagai berikut :
Rencana Pendidikan
Pendidikan yang dilaksanakan secara kebetulan
1.      Kebutuhan belajar pasien termasuk seluk beluk belajar obyektif dan strategi mengajar
2.      Kegiatan yang dilaksanakan sesuai jadwal
3.      Melaksanakan perawatan secara kontinyu mengenai kebersihan diri setelah kembali ke rumah
1.      Memberikan nasehat dan dorongan secara umum yang berkesinambungan
2.      Memberikan kesempatan selama pertemuan untuk mengenal cara belajar
3.      Mengenal pelajaran yang kurang dan membutuhkan rencana belajar secara formal

Istilah tingkah laku yang dipakai untuk mendokumentasikan hasil beljar klien  (lihat tabel 18) :
Hasil Belajar
Istilah
Pengetahuan

Pengertian

Penerapan
Analis

Percobaan

Evaluasi

Hasil sikap :
Menerima
Menjawab


Menilai
Mengatur

Hasil keterampilan :
Daya pemahaman
Memberi petunjuk
Mengerjakan
menyesuaikan

-          Mengenal menentukan, menggambarkan, meniru menyeleksi dan memutuskan tentang apa yang diajarkan
-          Mempertahankan, mengukur, menerangkan dan memberikan contoh tentang apa yang diajarkan
-          Merubah, menghitung, meniru, mempertunjukkan dan lain-lain
-          Melaporkan, merencanakan, membedakan dan mengenai gangguan dan lain-lain
-          Mengelompokkan, menggabungkan, mengubah, mendengarkan, menulis, dan lain-lain
-           Membandingkan, menerangkan, menghubungkan, mendorong dan mengkontradiksikan dan lain-lain
-          Pasien dapat :
-bertanya, memilih, memberi, mengikuti dan lain-lain
- Menjawab, mengikuti, membantu, membaca, melapor dan lain-lain
- sempurna , gangguan, dapar mengerjakan
-merubah, menyusun, menggabungkan

- Pasien dapat :
  - mengikuti, mengenal, menyeleksi dan lain-lain
  - menghimpun, merancang, membangun
  - sama dengan memberi petunjuk
  - menyusun, merubah, menysuaikan dan lain-lain



Tingkat Perkembangan
Contoh catatan perkembangan
Sebelum lahir

Masa bayi

Bayi 18 bulan

18 bulan – 3 tahun
Sebelum sekolah 3-6 tahun

Masa kecil 6-12 tahun

Masa remaja


Dewasa muda

Tengah hidupnya

Usia tua
Emosinya normal dan fisiknya berkembang selama kehamilan, persiapan untuk melahirkan makin teratur
Perkembangan anak normal, mengalami perubahan secara individual semakin kebal
Respon terhadap dunia luar, semakin dekat dengan keluarganya
Berkembang menjadi anak-anak, melatih BAB, BAK
Bermain sangat penting bagi dirinya, selalu bertanya tentang identitas seks, tidur dan makan sendiri
Perlu diberikan didikan seks, memberikan pujian bila dapat menyelesaikan sesuatu hal
Fisik dan emosinya makin matang, kematangan seks, memperhatikan masalah kecantikan,dan memilih makan sendiri, mengikuti pola perkembangan yang normal.
Seimbang dan bertambah sehat, stress berkurang dan memulai memikirkan kehamilan
Berhenti mens, daya fisik mulai turun, aktifitas mulai berkurang.
Semakin tidak seimbang, semakinbebas, perlu gizi dan latihan yang baik

Untuk mendokumentasikan perencanaan yang baik, liaht Tabel 20 :
Contoh dokumentasi untuk pendidikan klien
1.      Setiap membuat dokumen yang formal maupun tidak formal perlu belajar
2.      Untuk menulis ini perlu masukan, termasuk :
a.       Kesimpulan / gambaran singkat dari materi
b.      Metode yang dipakai untuk mengajar
c.       Melibatkan klien dan keluarganya dalam proses belajar mengajar
d.      Evaluasi dari mengajar secara obyektif
e.       Waktu yang diberikan
3.      Mengajar klien tentang dokumentasi ini.

Memilih Rencana Keperawatan
1.      Perawat memakai sistem pendekatan pemecahan masalah untuk membuat dan mengatur tindakan perawatan, mencatat rencana itu sebagai bukti.
2.      Mengutamakan rencana perawatan yang pokok meliputi :
a.       Sifat diagnosa keperawatan
b.      Membuar rencana yang tepat sesuai kondisi klien
c.       Klien menerima rencana yang dibuat
d.      Perawat harus mahir mengatur klien
5. DOKUMENTASI EVALUASI KEPERAWATAN

A.    Pentingnya Pencatatan Evaluasi Keperawatan
Evaluasi, fase pengkajian proses keperawatan, menilai keefektifan tindakan keperawatan dan mengindikasi kemajuan klien terhadap tujuan pencapaian. Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan seberapa efektifnya tindakan keperawatan itu untuk mencegah atau mengobati respon manusia terhadap prosedur kesehatan.
Komponen evaluasi dicatat untuk :
1.      Mengkomunikasikan status klien dan hasilnya berhubungan dengan semua arti umum untuk semua perawat.
2.      Memberikan informasi yang bermanfaat untuk memutuskan apakah mengawali, melanjutkan, memodifikasi atau menghentikan tindakan keperawatan.
3.      Memberikan bukti revisi untuk perencanaan keperawatan yang berdasarakan pada catatan penilaian ulang atau reformulasi diagnosa perawat.
4.      Standar dokumentasi untuk bagian III adalah terus mencatat pernyataan evaluasi perawat yang mereflesikan keefektifan asuhan keperawatan, respon klien untuk intervensi perawatan dan revisi rencana keperawatan.
B.     Tipe-Tipe Pernyataan Evaluasi
Tipe pernyataan evaluasi formatif atau sumatif diketahui. Kedua pernyataan tersebut dapat dibuat pada point yang alamiah dalam pemberian asuhan keperawatan terhadap klien. Contohnya adalah perawatan klien sehari-hari, masuk rumah sakit, transfer dan pulang.
C.     Metode Evaluasi Pencatatan
Pernyataan evaluasi perlu di dikumentasikan dalam catatan kemajuan, di revisi dalam perencanaan perawatan atau dimasukkan pada “ringkasan” khusus dalam pelaksanaan bentuk perencanaan.

Ringkasan
Penyimpanan catatan yang berhubungan dengan pernyataan evaluasi perawatan yang mereflesikan keefektifan perawatan, respon klien terhadap intervensi dan revisi rencana perawatan.


DAFTAR PUSTAKA

Carperinto, L.J (2000) Nursing Diagnosis. Application to clinical practice. 8th  ed.
Lippincott. Philadelpia.
Depkes. R.I (1995). Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah sakit.Cet. Ke-1 . Dirjen Depkes Jakarta.
PPNI (2000). Rancangan standar keperawatan .PPNI. jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar