TUGAS BIOLOGI
KELUHAN DAN GEJALA YANG TAMPAK PADA
PENURUNAN HORMON ANDROGEN
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
1.
Dea
Wulandari
2.
Jenwari
3.
Messy
4.
Ovie
Damayanti
5.
Patimah
6.
Dadang
S
7.
Yuliah
DOSEN
PEMBIMBING : EVI SUPARMY, S. Pd
AKADEMIK KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
KELUHAN DAN GEJALA YANG TAMPAK PADA
PENURUNAN HORMON ANDROGEN
Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen.
Penghasil utama testosteron adalah testis pada Pria dan indung telur (ovari)
pada wanita, walaupun sejumlah kecil hormon ini juga dihasilkan oleh zona
retikularis korteks kelenjar adrenal. Hormon ini merupakan hormon seks pria
utama dan merupakan steroid anabolik. Baik pada pria maupun wanita, testoren
memegang peranan penting bagi kesehatan. Fungsinya antara lain adalah
meningkatkan libido, energi, fungsi imun, dan perlindungan ada terhadap
osteoporosis. Secara rata-rata, pria dewasa menghasilkan testosteron sekitar
dua puluh kali lebih banyak daripada wanita dewasa.
Proses Hormon Testosteron Diproduksi Tubuh
Hipotalamus
Hipotalamus
Produksi
testosteron dimulai di kelenjar hipotalamus yang terletak di daerah otak.
Karena rangsangan tertentu seperti gairah seksual, tubuh akan mengaktifkan
hipotalamus untuk mengeluarkan suatu zat yang disebut gonadotropin-releasing hormone
(GnRH).
Kelenjar Pituitari
Kelenjar Pituitari
Setelah
GnRH dirilis ke dalam aliran darah, pembuluh darah membawa hormon tersebut ke
kelenjar pituitari.
Di
kelenjar pituitari, GnRH mengaktifkan kemampuan kelenjar pituitari untuk
menghasilkan gonadotropin yang disebut follicle-stimulating hormone dan
luteinizing hormone dan memasukkannya ke dalam aliran darah.
Testis
Testis
Setelah
dalam aliran darah, follicle-stimulating hormone dan luteinizing hormone
melakukan perjalanan baik ke testis laki-laki, atau indung telur perempuan.
Dalam
testis, hormon tersebut mengaktifkan sel-sel testis yang disebut sel Leydig
untuk mensintesis kolesterol sebagai bahan dasar pembentuk hormon testosteron.
Testosteron
kemudian dilepaskan ke dalam aliran darah untuk melakukan tugas yang telah ditetapkan
oleh hipotalamus.
Ovarium
Ovarium
Pada
wanita, sejumlah kecil testosteron diproduksi oleh ovarium. Dalam proses ini,
follicle-stimulating hormone dan luteinizing hormone mengaktifkan sel-sel
thecal ovarium.
Sel-sel ini juga mampu mensintesis kolesterol dari tubuh menjadi testosteron.
Kelenjar Adrenal
Sel-sel ini juga mampu mensintesis kolesterol dari tubuh menjadi testosteron.
Kelenjar Adrenal
Sejumlah
kecil testosteron juga diproduksi dalam kelenjar adrenal. Hal ini dapat terjadi
baik pada pria maupun wanita.
Proses
ini dilakukan dengan mengaktifkan sel-sel zona reticularis kelenjar adrenal
untuk mensintesis kolesterol menjadi testosteron.
Pada pria usia produktif, sindroma kekurangan testosteron bisa menurunkan
kualitas hidup. TDS (testosteron defficiency syndrome) bisa mengarah
pada osteoporosis, terbentuknya kolestrol, dan meningkatnya kadar gula darah.
Kisaran normalnya Testosteron adalah
antara 12 nmol/l sampai 40 nmol/l. Jika Anda cek ke dokter dan kandungan hormon
tersebut di bawah 12 nmol/l maka Anda termasuk TDS (Testosterone Deficiency
Syndrome). TDS pada pria adalah suatu keadaan di mana produksi hormon
testosteron dari testis (kelenjar seks pada pria) tidak cukup dan mengakibatkan
munculnya gejala-gejala kekurangan (defisiensi) hormon testosteron.
Bertambahnya umur merupakan penyebab umum terjadinya TDS pada pria. Beberapa
studi menunjukkan, TDS umumnya menyerang pria di atas 40 tahun. Selain faktor usia, banyak pria dengan penyakit diabetes mellitus juga memiliki tingkat testosteron yang rendah.
Begitu pun pria yang mengalami gangguan fungsi testis, keracunan, tumor, pasca
operasi, dan sebagainya.
Yang kerap
menimbulkan masalah adalah ketika defisiensi testosteron terjadi pada usia
produktif. Masalah muncul, kata Wimpie, karena pada usia ini pria tetap harus
bekerja dan menjalankan profesinya. Namun karena terjadi defisiensi hormon testosteron,
maka banyak pria di usia produktif yang mengalami penurunan kualitas hidup
sehingga produktivitas kerjanya menurun. ''Jadi pria dengan defisiensi
testosteron adalah pria yang tidak normal karena kualitas hidupnya berkurang
Karena kekurangan hormon
testosteron, seorang pria akan merasakan berbagai keluhan. Tak sekadar membuat
resah, keluhan-keluhan itu bahkan bisa membuatnya depresi. Adapun keluhan umum
yang dirasakan oleh pria penderita TDS adalah:
1.
Rendahnya dorongan seksual, disfungsi ereksi dan menurunnya frekuensi
ereksi, serta produksi sperma terganggu.
2.
Menurunnya massa dan kekuatan otot,
3.
Penurunan massa
tulang sehingga meningkatkan risiko
fraktur (patah tulang),
4.
Sulit konsentrasi, merasa lelah dan depresi, dan daya tahan tubuh
menurun.
5.
Penderita TDS
umumnya juga mengalami peningkatan massa lemak yang mengakibatkan komposisi
tubuh berubah sehingga terjadi obesitas visceral. Obesitas jenis inilah
yang membuat kebanyakan penderita TDS
memiliki perut buncit.
6.
Kejadian penyakit kardiovaskuler di kalangan
penderita TDS juga meningkat. ''Gangguan perasaan (mood) dan gangguan
tidur juga meningkat .
Bila menurunnya testosteron berlangsung sebelum masa pubertas, kedewasaan
seksual akan menurun, bahkan tidak muncul, meski tinggi badan tetap menaik dan
suara tetap tinggi.
Jika terjadi setelah masa pubertas
(karena faktor keturunan atau penyakit misalnya), gejala yang mungkin timbul
berupa gangguan tidur, kelelahan kronis, mudah tersinggung, tidak ada daya,
nafsu seksual hilang, mudah tegang, muncul rasa panas di sekitar dada dan
leher, disfungsi seksual, atau terus menerus berkeringat.
Jika tidak diobati, penderita TDS akan terus-menerus
mengalami keluhan itu. Dorongan seksual tetap rendah, disfungsi ereksi pun tak
tertangani. Keadaan ini pada akhirnya bisa membuat penderita depresi berat.
Tanda-Tanda Menurunnya Hormon Testosteron
Dengan bertambahnya usia pria, produksi hormon testosteron menurun secara bertahap. Jika menurun lebih dari yang seharusnya, pria dapat mengalami berbagai gejala tertentu dan komplikasi. Berikut sembilan tanda menurunnya produksi hormon testosteron pada pria antara lain:
1. Rendahnya Gairah Seks
Testosteron berperan dalam mengatur libido seorang pria. Seiring bertambahnya usia, kebanyakan pria akan mengalami penurunan lebih drastis terhadap gairah seks. Rendahnya tingkat testosteron juga dapat membuat Anda sulit untuk mencapai orgasme.
2. Kesulitan Ereksi
Dengan bertambahnya usia pria, produksi hormon testosteron menurun secara bertahap. Jika menurun lebih dari yang seharusnya, pria dapat mengalami berbagai gejala tertentu dan komplikasi. Berikut sembilan tanda menurunnya produksi hormon testosteron pada pria antara lain:
1. Rendahnya Gairah Seks
Testosteron berperan dalam mengatur libido seorang pria. Seiring bertambahnya usia, kebanyakan pria akan mengalami penurunan lebih drastis terhadap gairah seks. Rendahnya tingkat testosteron juga dapat membuat Anda sulit untuk mencapai orgasme.
2. Kesulitan Ereksi
Hormon
testosteron juga membantu pria mencapai ereksi. Testosteron sendiri tidak
menyebabkan ereksi, tetapi merangsang reseptor di otak untuk memproduksi oksida
nitrat-sebuah molekul yang memicu ereksi.
Rendahnya
testosteron terkait dengan banyak kondisi yang menyebabkan disfungsi ereksi,
termasuk obesitas dan diabetes aterosklerosis.
3. Rendahnya Produksi Cairan Semen
3. Rendahnya Produksi Cairan Semen
Testosteron
berperan juga dalam produksi air mani, yaitu cairan yang membantu perkembangan
sperma. Pria dengan testosteron rendah akan melihat penurunan jumlah volume
spermanya ketika ejakulasi.
4. Rambut Rontok
4. Rambut Rontok
Produksi
rambut dipengaruhi juga oleh hormon testosteron. Kebotakan memang suatu hal
yang alami ketika pria bertambah tua, tetapi pria dengan testosteron rendah
dapat mengalami kerontokan rambut lebih cepat sebelum usia tuanya.
5. Mudah Lelah
5. Mudah Lelah
Pria
dengan hormon testosteron yang rendah cenderung mudah lalah dan kurang
berenergi dalam aktivitasnya sehari-hari.
6. Kehilangan Massa Otot
6. Kehilangan Massa Otot
Karena
testosteron juga memiliki peran dalam pembangunan dan penguatan otot, pria
dengan testosteron rendah dapat mengalami penurunan massa otot dan kekuatan,
terutama di tangan, kaki, atau dada.
7. Kegemukan
Pria
dengan testosteron rendah akan mengalami peningkatan lemak tubuh. Meskipun
alasan di balik ini kurang begitu jelas, penelitian telah menunjukkan bahwa gen
yang mengontrol persentase lemak tubuh juga bertanggung jawab untuk tingkat
sirkulasi testosteron pada pria.
8. Penurunan Massa Tulang
8. Penurunan Massa Tulang
Melemahnya
tulang atau yang sering disebut dengan osteoporosis dianggap sebagai kondisi
yang terjadi hanya pada wanita saja.
Pria
dengan testosteron rendah juga dapat mengalami pengeroposan tulang karena
produksi testosteron dapat membantu penguatan tulang. Akibatnya pria tersebut
lebih rentan terhadap patah tulang, biasanya di pinggul, kaki, tulang rusuk,
dan pergelangan tangan.
9. Mood yang Tidak Stabil
9. Mood yang Tidak Stabil
Wanita
sering mengalami perubahan suasana hati selama menopause, ketika tingkat mereka
penurunan estrogen. Pria dengan kadar testosteron rendah juga dapat mengalami
gejala yang sama.
Testosteron
sering digambarkan sebagai "bahan bakar" pada pria yang dapat meningkatkan
suasana hati dan kapasitas mental. Penelitian telah menunjukkan bahwa pria
dengan testosteron rendah lebih mungkin mengalami depresi, lekas marah, atau
sulit memfokuskan pikiran.
Cara Mendeteksi Gejala Kekurangan Hormon Testosteron
Semua
laki-laki pasti akan menghindar dari hal ini yaitu berkurangnya hormon testosteron karena
akan mengurangi gairah dan semangat keperkasaan pria tersebut. Hormon testosteron
atau hormon seks pria sejatinya akan menurun seiring bertambahnya usia.
Penurunan level testosteron ini biasanya ditandai dengan beberapa gejala yang
mirip dengan gejala akibat proses penuaan Tanda apa saja yang menunjukkan
terjadinya defisiensi testosteron? Testosteron selama ini dikenal sebagai hormon laki-laki,
tapi hormon ini juga diperlukan perempuan. Jika kadar hormon ini menurun maka
akan muncul keluhan dan bisa menurunkan kualitas hidup seseorang.
Prof Wimpie menuturkan ada beberapa gejala yang timbul jika seseorang mengalami penurunan kadar testosteron, yaitu:
UNTUK PEREMPUAN
Prof Wimpie menuturkan ada beberapa gejala yang timbul jika seseorang mengalami penurunan kadar testosteron, yaitu:
UNTUK PEREMPUAN
1. Motivasi
seksual yang menurun.
2. Penurunan lubrikasi vagina dan juga fantasi seksnya.
3. Kepadatan
tulang dan massa otot yang berkurang.
4. Frekuensi insomnia yang meningkat.
5. Sering mengalami sakit kepala tanpa sebab.
UNTUK
LAKI LAKI
1. Komposisi
tubuh yang berubah terutama meningkatnya lemak di perut.
2. Rambut
yang mulai berkurang.
3. Fungsi
seksual yang menurun.
4. Gangguan tidur dan suasana hati.
5. Penurunan rasa kenyamanan seperti lelah,
depresi, bingung dan berkeringat di malam hari.
"Untuk
mendiagnosis penurunan testosteron ini didasarkan pada gejala yang muncul,
pemeriksaan fisik dan juga pemeriksaan laboratorium. Pada laki-laki biasanya
melakukan Aging Males Symptom (AMS) scale, sedangkan pada perempuan hanya
berdasarkan gejala dan pemeriksaan laboratorium," ungkap Prof Wimpie.
Untuk
mengetahui apakah seseorang mengalami defisiensi testosteron atau tidak, bisa
dengan cara menjawab pertanyaan berikut ini:
1. Apakah libido dan dorongan seksual menurun akhir-akhir ini?
2. Apakah merasa lemas dan kurang bertenaga?
3. Apakah daya tahan dan kekuatan fisik menurun?
4. Apakah tinggi badan berkurang?
5. Apakah merasa kenikmatan hidup mulai menurun?
6. Apakah sering merasa kesal atau mudah marah?
7. Apakah kekuatan ereksi kurang kuat?
8. Apakah merasakan penurunan kemampuan dalam berolahraga?
9. Apakah sering mengantuk dan tertidur setelah makan malam?
10. Apakah merasakan adanya perubahan atau penurunan prestasi kerja?
1. Apakah libido dan dorongan seksual menurun akhir-akhir ini?
2. Apakah merasa lemas dan kurang bertenaga?
3. Apakah daya tahan dan kekuatan fisik menurun?
4. Apakah tinggi badan berkurang?
5. Apakah merasa kenikmatan hidup mulai menurun?
6. Apakah sering merasa kesal atau mudah marah?
7. Apakah kekuatan ereksi kurang kuat?
8. Apakah merasakan penurunan kemampuan dalam berolahraga?
9. Apakah sering mengantuk dan tertidur setelah makan malam?
10. Apakah merasakan adanya perubahan atau penurunan prestasi kerja?
"Jika
jawaban no 1 dan 7 adalah 'ya' atau ada 3 jawaban yang 'ya' selain pada no
tersebut, kemungkinan kadar testosteronnya menurun. Tapi hal ini harus dicek
lagi dengan pemeriksaan fisik dan laboratorium," ujar Prof Wimpie yang
juga menjadi ketua Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI). Untuk mengatasi hal ini
bisa dengan cara melakukan testosteron replacement theraphy, yaitu sejenis
terapi dengan cara memberikan hormon testosteron yang fungsinya sama dengan
testosteron alami di dalam tubuh. Terapi testosteron ini ada dalam bentuk pil
atau gel yang berguna untuk short acting dan melalui injeksi untuk long acting.
Untuk
perempuan biasanya hanya menggunakan yang short acting dan dosisnya hanya
sepertiga atau seperempat dari dosis untuk laki-laki.
"Pengobatan ini berlangsung jangka panjang, sehingga harus terus dimonitor agar bisa meningkatkan kualitas hidupnya. Diperlukan monitoring selama waktu 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan untuk melihat hasilnya dan ada efek samping atau tidak," imbuhnya.
Perawatan testosteron ini tidak hanya meningkatkan fungsi seksual, tapi juga semua aspek yang berperan dalam meningkatkan kualitas hidup.
Berdasarkan penelitian di Departemen Andrologi dan Seksologi Universitas Udayana ditunjukkan bahwa terapi testosteron ini dapat meningkatkan jumlah pembuluh darah dan merangsang jaringan fibrovasculer.
"Pengobatan ini berlangsung jangka panjang, sehingga harus terus dimonitor agar bisa meningkatkan kualitas hidupnya. Diperlukan monitoring selama waktu 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan untuk melihat hasilnya dan ada efek samping atau tidak," imbuhnya.
Perawatan testosteron ini tidak hanya meningkatkan fungsi seksual, tapi juga semua aspek yang berperan dalam meningkatkan kualitas hidup.
Berdasarkan penelitian di Departemen Andrologi dan Seksologi Universitas Udayana ditunjukkan bahwa terapi testosteron ini dapat meningkatkan jumlah pembuluh darah dan merangsang jaringan fibrovasculer.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber
Internet :
GlobalServise .blogspot.com
m.medicalera.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar