BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perawatan
adalah pelayanan essensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu,
keluarga, dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan. Pelayanan yang diberikan
adalah upaya mencapai derajat kesehatan semaksimal mungkin sesuai potensi yang
dimiliki dalam menjalankan kegiatan di bidang promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan. Pelayanan asuhan
keperawatan yang dilaksanakan oleh tenaga keperawatan bekerja sama dengan
petugas kesehatan lainnya dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Perawatan perioperatif pada pasien di ruang operasi merupakan bagian dari usaha
untuk menjalankan kegiatan di bidang promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal. Dalam hal
ini perawat sebagai bagian dari tenaga kesehatan pemberi pelayanan keperawatan
berperan sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan perioperatif pada
pasien di ruang operasi. Karena asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat
juga menentukan kelancaran dan keberhasilan tindakan pembedahan di ruang
operasi. Dari berbagai macam tindakan pelayanan pembedahan di ruang operasi,
salah satuya adalah pasien dengan penyakit cholelitiasis yang dilakukan
tindakan cholelitectomy. Asuhan Keperawatan perioperatif pada pasien
cholelitiasis dilakukan secara komprehensif meliputi pra, intra dan post
operasi. Sehingga pemberian asuhan keperawatan oleh perawat berperan penting
dalam membantu kelancaran dan keberhasilan suatu tindakan operasi
cholelitectomy tersebut.
Penanganan
penyakit hati diperlukan diet dan obat sesuai anjuran dokter. Diet disesuaikan
dengan kondisi penyakit, tentunya diet berbeda antara satu penderita dengan
lainnya.Hati dikenal sebagai organ yang mempunyai kemampuan regenerasi
(pembentukan kembali) terbesar di dalam tubuh. Untuk proses regenerasi ini
diperlukan protein esensiel dan vitamin dalam jumlah yang memadai. Hati (liver)
merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Di dalam hati terjadi
proses-proses penting bagi kehidupan yaitu proses penyimpanan energi,
pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan
penetralan racun/obat yang masuk dalm tubuh . Hati yang sehat bisa menyaring
racun dan melakukan proses detoksifikasi secara optimal. Bila hati sakit,
otomatis racun bakal tertumpuk dan tubuh rentan terkena penyakit serius. Hati
atau lever merupakan organ paling besar dan paling berat yang ada di dalam tubuh.
Beratnya se r 3 pound atau 1,3 kg. Letaknya berada di bagian atas sebelah kanan
abdomen dan di bawah tulang rusuk. Organ hati yang cukup besar ini setara
dengan fungsinya yang cukup berat. Setidaknya lebih dari 500 pekerjaan
dilakukan oleh lever. Hati menjadi tempat menyaring segala sesuatu yang
dikonsumsi maupun dihirup manusia, termasuk yang diserap dari permukaan kulit.
Dalam situs
Hepatitis Foundation International disebutkan, lever bertindak sebagai mesin
tubuh, dapur, penyaring, pengolah makanan, pembuangan sampah, dan malaikat
pelindung. Masalahnya, hati merupakan teman yang pendiam. Manakala ada sesuatu
yang salah, ia tidak mengeluh hingga terjadi kerusakan lebih jauh.
Hati juga
menyimpan beberapa vitamin, mineral (termasuk zat besi), dan gula, mengatur
penyimpanan lemak dan mengontrol produksi serta ekskresi kolesterol. Empedu
yang dihasilkan oleh sel hati membantu mencerna makanan dan menyerap zat gizi
penting. Juga menetralkan dan menghancurkan substansi beracun serta
memetabolisme alkohol, membantu menghambat infeksi, dan mengeluarkan bakteri
dari aliran darah. Sehinga dapat dibayangkan akibat yang akan timbul apabila
terjadi kerusakan pada hati.
1.2
Rumusan Masalah
Dengan
melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa masalah yang dapat
penulis rumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1.
Bagaimana
cara yang diet yang tepat untuk penyakit hati dan kandung empedu?
2.
Apa saja
yang menjadi penyebab terjadi penyakit hati dan kandung empedu?
3.
Bagaimana cara pengobatan yang baik untuk
penyakit hati dan kandung empedu?
4.
Bagaimana
solusi yang tepat dalam mencegah agar tidak terjadi penyakit hati dan kandung
empedu.
1.3
Tujuan Penulisan
Maka dengan
ini dapat di rumuskan beberapa tujuan dalam pembahasan makalah ini :
1.
Untuk para mahasiswa dan pelajar dapat
mengetahui apa saja yang menjadi penyebab atau pemicu terjadinya
penyakit hati dan empedu.
2.
Untuk mengetahui diet yang tepat dalam menangani
penyakit hati dan kandung empedu.
3.
Untuk mengetahui solusi yang tepat dalam
mencegah terjadinya penyakit hati dan kandung empedu.
4.
Untuk mengetahui pengobatan yang baik dalam penyakit
hati dan kandung empedu.
1.4
Manfaat Penulisan
Agar kita
sebagai mahasiswa tahu dan mengerti bahwa apa yang kita lakukan akan mempunyai
dampak kurang baik dan baik bagi tubuh dan kondisi kesehatan kita, keluarga, maupun lingkungan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1
Definisi
Batu Empedu
adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu.
Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis,
sedangkan batu di dalam saluran empedu disebut koledokolitiasis. Kandung
empedu merupakan organ berbentuk buah pir kecil yang terletak diperut sebelah
kanan, dan tersembunyi di bawah hati. Kandung empedu menyimpan cairan empedu
yang dihasilkan oleh hati. Selama makan, kandung empedu akan berkontraksi
(menciut) sehingga mengeluarkan sedikit cairan empedu yang berwarna hijau
kecoklatan ke dalam usus halus. Cairan empedu berguna dalam penyerapan lemak
dan beberapa vitamin, seperti vitamin A,D, E, dan K. Empedu merupakan campuran
dari asam empedu, protein, garam-garam kalsium, pigmen dan unsur lemak yang
disebut kolesterol.Sebagian dari empedu yang memasuki usus halus akan
diteruskan dan dikeluarkan melalui feses.
Kelainan utama yang dapat timbul
pada kandung empedu adalah terbentuknya batu. Hal ini juga dapat terjadi pada saluran
empedu. Batu empedu disebabkan oleh perubahan secara kimiawi pada empedu
seseorang. Batu empedu terbentuk dari endapan kolesterol, pigmen bilirubin dan
garam kalsium yang mengeras, namun kebanyakan batu kandung empedu terbentuk
dari kolesterol. Timbulnya batu empedu akan menjadi masalah bila masuk ke salah
satu saluran yang menuju ke usus halus. Kadang-kadang
batu dapat terbentuk dalam saluran empedu itu sendiri, misalnya karena bekas
jahitan pada suatu operasi.
Pada kandung empedu, batu dapat
menyebabkan peradangan yang disebut kolestitis akut, hal ini karena adanya
pecahan batu empedu di dalam saluran empedu yang menimbulkan rasa sakit.
Batu-batu yang melalui kantong empedu dapat menyangkut di dalam hati dan
saluran empedu, sehingga menghentikan aliran dari empedu ke dalam saluran
pencernaan. Di samping itu, terdapat faktor lainnya yang memulai terjadinya
proses pembentukan batu empedu. Unsur ini bisa berupa protein yang terdapat
pada cairan lendir yang dibentuk kandung empedu dalam jumlah kecil. Hal ini memungkinkan kolesterol, bilirubin, dan garam kalsium membentuk
partikel seperti kristal padat. Bentuk dari batu empedu bermacam-macam,yaitu
batu yang terbentuk dari kolesterol berwarna kuning dan mengkilat seperti
minyak, batu yang terdiri dari pigmen bilirubin bisa berwarna hitam tetapi
keras atau berwarna coklat tua tetapi rapuh. Ukurannya juga bermacam-macam dari
yang kecil hingga sebesar batu kerikil, tetapi rata-rata berdiameter 1 - 2 cm.
Meskipun penyakit kantong empedu
tidak menunjukkan gejala, pada keadaan memburuk gejala yang biasa ditimbulkan
adalah serangan pada waktu makan makanan yang mengandung lemak tinggi jika
seseorang sudah mengidap batu empedu. Hal ini terjadi karena lemak tersebut
memicu hormon merangsang kantung empedu berkontraksi sehingga memaksa empedu
yang tersimpan masuk ke dalam duodenum yaitu jalan keluar menuju usus kecil,
jika batu menghambat aliran empedu maka akan timbul gejala seperti sakit yang
akut pada sebelah kanan atas perut dan mengarah ke punggung, antara bahu dan ke
dada depan. Gejala lainnya yaitu kolik, sendawa, gas dalam perut, gangguan
pencernaan, berkeringat, mual, muntah, kedinginan, suhu tubuh agak tinggi,
penyakit kuning (bila batu empedu menghalangi saluran empedu), dan feses
berwarna coklat.
Hati (liver)
merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Di dalam hati terjadi
proses-proses penting bagi kehidupan yaitu proses penyimpanan energi,
pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan
penetralan racun/obat yang masuk dalm tubuh . Hati yang sehat bisa menyaring
racun dan melakukan proses detoksifikasi secara optimal. Bila hati sakit,
otomatis racun bakal tertumpuk dan tubuh rentan terkena penyakit serius.
Hati atau lever
merupakan organ paling besar dan paling berat yang ada di dalam tubuh. Beratnya
sekitar 3 pound atau 1,3 kg. Letaknya berada di bagian atas sebelah kanan abdomen
dan di bawah tulang rusuk. Organ hati yang cukup besar ini setara dengan
fungsinya yang cukup berat. Setidaknya lebih dari 500 pekerjaan dilakukan oleh
lever. Hati menjadi tempat menyaring segala sesuatu yang dikonsumsi maupun
dihirup manusia, termasuk yang diserap dari permukaan kulit. Dalam situs
Hepatitis Foundation International disebutkan, lever bertindak sebagai mesin
tubuh, dapur, penyaring, pengolah makanan, pembuangan sampah, dan malaikat
pelindung. Masalahnya, hati merupakan teman yang pendiam. Manakala ada sesuatu
yang salah, ia tidak mengeluh hingga terjadi kerusakan lebih jauh.
Hati juga
menyimpan beberapa vitamin, mineral (termasuk zat besi), dan gula, mengatur
penyimpanan lemak dan mengontrol produksi serta ekskresi kolesterol. Empedu
yang dihasilkan oleh sel hati membantu mencerna makanan dan menyerap zat gizi
penting. Juga menetralkan dan menghancurkan substansi beracun serta memetabolisme
alkohol, membantu menghambat infeksi, dan mengeluarkan bakteri dari aliran
darah. Sehinga dapat dibayangkan akibat yang akan timbul apabila terjadi
kerusakan pada hati.Hati adalah organ yang sangat penting dari tubuh, dan salah
satu fungsi utama adalah untuk memecah sel-sel darah dan mengubahnya menjadi
energi.
Alam proses ini, juga memurnikan darah. Pada seseorang, yang menderita
penyakit hati, proses ini mungkin tidak dapat berfungsi properly.The darah
dalam tubuh kita terbuat dari apa yang kita makan. Protein yang rendah dianggap
sehat untuk orang dengan penyakit hati karena berbagai alasan. Nomor satu
alasannya adalah bahwa hal itu mudah untuk merobohkan dan menyucikan. Mengubah
protein tinggi menjadi lebih rumit struktur sel darah. Hati boleh pergi melalui
banyak tekanan untuk mengubahnya menjadi energi dan menyucikan itu. Juga, untuk
hati yang normal jenis virus ini dapat diperbolehkan, tapi tidak untuk hati
yang berpenyakit.
Orang-orang
dengan penyakit hati harus makan lebih banyak makanan berserat. Hal ini juga
baik bagi mereka jika mereka memeluk terutama vegetarian dan memiliki lebih
banyak sayuran dalam diet mereka. Sayuran berdaun hijau segar dan berbagai
jenis buah-buahan yang sangat baik untuk orang-orang dengan kondisi hati. Ikan
adalah salah satu jenis daging yang dianggap baik untuk hati. Juga, mereka
harus benar-benar menghindari garam dan pergi pada diet bebas garam.
Protein sangat penting bagi tubuh,
tetapi terlalu banyak dapat menyebabkan kerusakan pada hati jika tidak
berfungsi dengan benar. Ada beberapa jenis makanan yang memiliki protein
rendah, tetapi dapat memberikan lebih banyak energi untuk tubuh. Daging biasanya memiliki tingkat tinggi protein. Jadi, kita harus membatasi
asupan.
2.2
Penyebab Penyakit Hati Dan Kandung Empedu
Ø Batu empedu lebih banyak ditemukan pada wanita dan faktor resikonya adalah
:
a) usia lanjut
b) kegemukan (obesitas)
c) diet tinggi
lemak
d) faktor
keturunan.
Komponen utama
dari batu empedu adalah kolesterol, sebagian kecil lainnya terbentuk
dari garam kalsium. Cairan empedu mengandung sejumlah besar kolesterol yang
biasanya tetap berbentuk cairan. Jika cairan empedu menjadi jenuh karena
kolesterol, maka kolesterol bisa menjadi tidak larut dan membentuk endapan
diluar empedu. Sebagian besar batu empedu terbentuk di dalam kandung empedu dan
sebagian besar batu di dalam saluran empedu berasal dari kandung empedu.
Batu empedu bisa terbentuk di dalam
saluran empedu jika empedu mengalami aliran balik karena adanya penyempitan
saluran atau setelah dilakukan pengangkatan kandung empedu. Batu empedu di
dalam saluran empedu bisa mengakibatkan infeksi hebat saluran empedu (kolangitis),
infeksi pankreas (pankreatitis) atau infeksi hati.Jika saluran empedu
tersumbat, maka bakteri akan tumbuh dan dengan segera menimbulkan infeksi di
dalam saluran. Bakteri bisa menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan
infeksi di bagian tubuh lainnya.
Ø Beberapa
penyebab penyakit hati antara lain:
1)
Penyakit hati karena infeksi misalnya hepatitis virus)
Yaitu ditularkan melalui makanan
& minuman yang tekontaminasi, suntikan, tato, tusukan jarum yang
terkontaminasi, kegiatn seksual, dll.
2) Penyakit hati karena racun (misalnya karena alkohol atau obat tertentu)
Alkohol bersifat toksik tehadap hati. Adanya
penimbunan obat dalam hati (seperti acetaminophen) maupun gangguan pada
metabolisme obat dapat menyebabkan penyakit hati.
3) Genetika atau keturunan (misalnya hemochromatosis)
4) Gangguan imun (misalnya hepatitis autoimun)
Penyakit autoimun merupakan penyakit yang ditimbulkan
karena adanya perlawanan terhadap jaringan tubuh sendiri. Pada hepatitis
autoimun umunya yang dilawan adalah sel-sel hati, sehingga terjadi peradangan
yang kronis.
5) Kanker (misalnya Hepatocellular Carcinoma)
Kanker hati dapat disebabkan oleh senyawa karsinogenik
diantaranya aflatoxin, polyvinyl chloride (bahan pembuat plastik),virus, dll.
Aplatoxin merupakan racun yang diproduksi oleh Aspergillus flavus dan dapat
mengkontaminasi makanan selama penyim pangan, seperti kacang-kacangan, padi
& singkong terutama pada daerah tropis. Hepatitis B dana C maupun sirosis hati dapat berkembang menjadi kanker
hati.
2.3
Macam – Macam Diet Pada Penyakit
Hati Dan Kandung Empedu
Terdapat 3 jenis diet khusus penyakit hati. Hal ini didasarkan pada gejala
dan keadaan penyakit pasien. Jenis diet penyakit hati tersebut adalah Diet
Garam Rendah I (DGR I),Diet Hati I
(DH I), Diet Hati II (DH II), dan Diet Hati III (DH III). Selain itu pada diet penyakit hati ini juga menyertakan Diet Garam Rendah
I.
1) Diet Garam Rendah I (DGR I)
Diet garam rendah I diberikan
kepada pasien dengan edema, asites dan atau atau hipertensi berat. Pada
pengolahan makanannya tidak menambahkan garam dapur. Dihindari bahan makanan
yang tinggi kadar natriumnya. Kadar Natrium pada Diet garam rendah I ini adalah
200-400 mg Na.
2) Diet Hati I (DH I)
Diet Hati I diberikan bila pasien
dala keadaan akut atau bila prekoma sudah dapat diatasi dan pasien sudah mulai
mempunyai nafsu makan. Melihat keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk
cincang atau lunak. Pemberian protein dibatasi (30 g/hari) dan lemak diberikan
dalam bentuk mudah dicerna. Formula enteral dengan asam amino rantai cabang
(Branched Chain Amino Acid /BCAA) yaitu leusin, isoleusin, dan valin dapat
digunakan. Bila ada asites dan diuresis belum sempurna, pemberian cairan
maksimal 1 L/hari.Makanan ini rendah energi, protein, kalsium, zat besi, dan
tiamin; karena itu sebaiknya diberikan selama beberapa hari saja. Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet
Hati I Garam rendah. Bila ada asites hebat dan tanda-tanda diuresis belum
membaik, diberikan Diet Garam Rendah I. Untuk menambah kandungan energi, selain
makanan per oral juga diberikan makanan parenteral berupa cairan glukosa.
Contoh Menu :
Pagi
Bubur ayam
Telur ½ masak
Jus tomat
|
Siang
Bubur nasi/tim
Gadon daging
Setup bayam
|
Malam
Bubur nasi/tim
Perkedel daging
Sup wortel + labu siam
Pisang
|
Pukul 10
Puding maizena + sirup
Air jeruk
|
Pukul 16.00
Sirup
|
3) Diet Hati II (DH II)
Diet hati II diberikan sebagai
makanan perpindahan dari diet hati II kepada pasien dengan nafsu makannya
cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak / biasa.
Protein diberikan 1 g/Kg berat badan dan lemak sedang (20-25% dari kebutuhan
energi total) dalam bentuk yang mudah dicerna. Makanan ini cukup mengandung
energi, zat besi, vitamin A & C, tetapi kurang kalsium dan tiamin. Menurut
beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai diet hati II rendah
garam. Bila asites hebat dan diuresis belum baik, diet mengikuti pola Diet
Rendah garam I.
Contoh Menu :
Pagi
Bubur manado
Telur ½ masak
Teh manis
|
Siang
Nasi/tim
Semur bola-bola
daging
Souffletahu saos tomat
Tumis bayam
Selada buah
|
Malam
Nasi/tim
Lele bakar kecap
Pepes tempe
Sayur lodeh
Pepaya
|
Pukul 10
Ongol-ongol + kelapa muda
Jus apel
|
Pukul 16.00
Puding karamel
Sirup
|
4) Diet Hati III (DH III)
Diet Hati III diberikan sebagai
makanan perpindahan dari Diet Hati II atau kepada pasien hepatitis akut
(Hepatitis Infeksiosa/A dan Hepatitis Serum/B) dan sirosis hati yang nafsu
makannya telah baik, telah dapat menerima protein, lemak, mi9neral dan vitamin
tapi tinggi karbohidrat. Menurut beratnya tetensi garam atau air, makanan
diberikan sebagai Diet Hati III Garam Rendah I.
Contoh Menu :
Pagi
Nasi/tim
Telur ceplok air
Setup buncis
Susu
|
Siang
Nasi/tim
Ikan bakar + saos tomat
Tumis tahu
Sup bayam
Apel
|
Malam
Nasi/tim
Empal daging
Oseng-oseng tempe
Sup kacanc polong + wortel
Pepaya
|
Pukul 10
Bubur kacang hijau
Teh
|
Pukul 16.00
Kelepon
Teh
|
Diet pada kandung empedu ini
bertujuan memberikan istirahat pada kandung empedu dan mengurangi rasa sakit
serta memberi makanan dan minuman secukupnya untuk memelihara berat badan
normal dan keseimbangan carian tubuh.
Diet rendah
lemak I diindikasikan untuk kolesistitis akut dan kolelitiatis dengan kolik
akut. Makanan diberikan berupa buah-buahan dan minuman manis. Makanan ini
rendah kalori dan semua zat, kecuali vitamin A dan C, serta sebaiknya hanya
diberikan selama 2-3 hari saja. Nilai gizi diet ini adalah 996 kalori, 5 g
protein dan 244 g karbohidrat.
Diet rendah lemak II diberikan
secara berangsur bila keadaan akut sudah teratasi dan perasaan mual sudah
berkurang atau kepada pasien penyakit kandung empedu kronis yang terlalu gemuk.
Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk cincang, lunak, atau
biasa. Makanan ini rendah kalori dan kalsium. Nilai gizi diet ini adalah 1338
kalori, 57 g protein, 33 g lemak, dan karbohidrat 211 g.
Contoh Menu :
Pagi
Bubur nasi/tim
Telur
ceplok air + saos tomat
Rebusan kacang panjang
Teh
|
Siang
Bubur nasi/tim
Perkedel daging panggang
Tempe bacem
Sayur bening bayam
Apel
|
Malam
Bubur nasi/tim
Ayam presto
Tahu bakso kukus saos tomat
Sup sayuran
Pisang
|
Pukul 10
Jus jeruk
|
Pukul 16.00
Selada pepaya
|
Diet rendah lemak III diberikan
kepada pasien penyakit kandung empedu yang tidak gemuk dengan nafsu makan
cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa.
Makanan ini cukup dalam kalori dan semua zat gizi. Diet ini mengandung 2073
kalori, 74 g protein, 34 g lemak, dan 369 g karbohidrat.
Contoh Menu :
Pagi
Roti bakar isi madu
Telur ceplok
Susu skim
|
Siang
Nasi/tim
Soto ayam
Perkedel tempe bakar
Tumis taoge + kacang panjang
Semangka
|
Malam
Nasi/tim
Fu yung hay
Sup tahu
Capcay
Pepaya
|
Pukul 10
Puding maizena + saos
|
Pukul 16.00
Sirup
|
2.4 Syarat Diet
Penyakit Hati Dan Kandung Empedu
Ø Tujuan
pengaturan diet pada penderita penyakit hati adalah memberikan makanan cukup
untuk mempercepat perbaikan fungsi tanpa memperberat kerja hati. Syaratnya
adalah sebagai berikut :
1.
Energi
tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yang diberikan bertahap sesuai kemampuan
pasien, yaitu 40-45 kkal/Kg BB.
2.
Lemak cukup,
yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk yang mudah dicerna atau
dalam bentuk emulsi. Bila pasien mengalami steatorea,
gunakan lemak dengan asam lemak rantai sedang. Pemberian lemak sebanyak 45 Kg dapat
mempertahankan fungsi imun dan proses sintesis lemak.
3.
Protein agak
tinggi, yaitu 1.25-1.5 g/Kg BB agar terjadi anabolisme protein. Asupan minimal
protein 0.8-1g/Kg BB, protein nabati memberikan keuntungan karena kandungan
serat yang dapat mempercepat pengeluaran amoniak melalui feses.
4. Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi. Bila perlu,
diberikan suplemen vitamin B kompleks, C, dan K serta mineral Zn dan Fe bila
ada anemia.
5. Natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dan asites. Bila pasien
mendapat diuretika, garam natrium dapat diberikan lebih leluasa.
6. Cairan diberikan lebih dari biasa, kecuali bila ada kontraindikasi.
7. Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah, atau makanan biasa
sesuai kemampuan saluran cerna.
Syarat diet pada
kandung empedu ini adalah lemak rendah untuk
mengurangi kontraksi kandung empedu, di mana lemak diberikan dalam bentuk mudah
dicerna. Kalori, protein dan karbohidrat cukup dan bila terlalu gemuk, jumlah
kalori dikurangi. Makanan ini juga mengandung vitamin tinggi, terutama yang
larut dalam lemak, mineral cukup, serta cairan tinggi untuk membantu
pengeluaran kuman atau sisa metabolisme dan mencegah dehidrasi. Makanan tidak merangsang dan diberikan dalam porsi kecil tetapi sering
untuk mengurangi rasa kembung.
2.5
Bahan
Makanan Yang boleh Maupun Yang Tidak Boleh Diberikan Pada Orang Yang Menderita
Penyakit Hati Dan Kandung Empedu.
1) Bahan makanan yang diperbolehkan :
Ø Makanan
Sumber Zat Tenaga/Kalori
a) Beras,
kentang, makaroni, bihun, havermunt
b) Gula pasir,
sirup, madu, selai
c) Minyak margarin, mentega, santan encer
Ø Makanan
Sumber Protein
a) Daging sapi
tanpa lemat, hati, ikan, ayam
b) Telur
c) Susu sapi, susu kental, skim, yogurt
d) Tahu, tempe,
kacang ijo
Ø Makanan Sumber Pengatur (vitamin & mineral)
a) Semua sayuran kecuali yang menimbulkan gas seperti kol, sawi dan lobak
b) Semua buah kecuali yang menimbulkan gas seperti nangka, duren, cipedak,
apel
Ø Bumbu-Bumbu
a) Garam dapur
dalam jumlah terbatas
b) Lada, kayu
manis, bawang putih, bawang merah, kunyit, jahe, salam dan sereh
2) Yang
Dibatasi, kalau perlu dihindari:
a) Beras ketan,
ubi, singkong, talas
b) Daging
berlemak (Sapi berlemak, kambing, babi)
c) Daging/ikan
diawetkan (kornet, sosis, sarden, diasapin, diasinin, pindang)
d) Keju
e) Es krim
f)
Kacang
merah, pasta kacang tanah
g) Buah & Sayuran yang bergas serta buah dan sayuran asinan yang diawetkan
h) Bumbu-bumbu
kuat seperti cabe, garam tinggi (mecin, soda kue, petis, tauco, kecap asin,
saus)
i)
Alkohol,
beer, wisky
j)
Tape dan
rokok
k) Terlalu
lelah (workholic)/memporsir bekerja.
Bahan makanan yang tidak boleh
diberikan pada orang terkena penyakit kandung empedu adalah sumber lemak, yaitu
semua makanan yang digoreng, semua makana dan daging yang mengandung lemak
tinggi, seperti mayones, daging kambing, dan babi; bahan makanan yang menimbulkan
gas, seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, durian, nangka, dan ketimun;
bumbu-bumbu yang merangsang, seperti cabe, bawang, merica, asam, cuka, dan
jahe; serta minuman yang mengandung soda dan alkohol. Bahan makanan yang baik diberikan adalah bahan makanan yang mengandung
karbohidrat tinggi dan mudah dicerna, seperti gula-gula, selai, sirup, manisan,
dan madu.
Jenis-jenis tepung roti dan nasi
adalah contoh zat-zat yang mengandung kalsium anorganik itu. Makanan-makanan
seperti itu menyebabkan munculnya batu di dalam empedu. Kandungan empedu sangat
perlu dijaga agar hati dapat berfungsi dengan baik.Selain mengurangi makanan di
atas, hindarilah makanan berlemak dan mengandung berkolesterol tinggi, seperti
daging dan telur. Sari buah jeruk lemon tanpa gula dan garam dicampur dengan
satu gelas air panas, tiga atau empat kali sehari dapat memecahkan batu-batu di
dalam kandung empedu. Bahkan minum sari buah semangka (bagian putihnya yang
terletak di antara dagingnya yang merah dan kulit luarnya) sangat menolong
penderita penyakit ini.
2.6 Pencegahan
Terhadap Penyakit Hati Dan Kandungan Empedu
Ada banyak hal
yang dapat dilakukan untuk menjaga organ hati agar tetap sehat. Pertama adalah
mengurangi beban kerja hati. Perubahan sederhana dalam diet dapat membantu hal
ini. Karena hati mengubah dan menghilangkan racun dari segala yang makan dan
minum, diet gizi seimbang yang baik merupakan permulaan yang baik.
Ø Berikut beberapa anjuran diet
yang mungkin membantu:
1. Siram sistem tubuh dengan minum delapan gelas air sehari.
2. Pertimbangkan diet rendah lemak, rendah sodium dan tinggi serat. Hindari
makan terlalu berlemak tinggi seperti makanan gorengan, kentang goreng dan
sebagian besar makanan cepat saji. Makanan bermutu rendah yang diolah seperti
makanan kaleng atau dibekukan dan daging dan keju proses kadang-kadang
mengandung sedikit serat atau kurang gizi. Sering kali makanan tersebut
mengandung banyak garam dan sebaiknya dihindari. Tetapi, tidak ada aturan yang
mutlak berkaitan dengan hal ini. Makanan bermutu tinggi yang diawetkan dengan
baik dan makanan yang dibekukan juga dapat mempunyai nilai gizi yang sangat
tinggi jika dipakai dengan hati-hati.
3. Biasakan diri dengan kandungan dan isi makanan yang dibeli. Jika
memungkinkan, makan buah dan sayuran dengan mutu terbaik, dan bahan tersebut,
baik organik atau komersial, harus dicuci dengan hati-hati sebelum dimakan.
4. Hati-hati dengan makanan apa pun jika tidak tahu sumbernya. Misalnya,
beberapa jamur liar yang tampaknya aman dapat menghancurkan hati seseorang dalam
beberapa hari saja.
5.
Penting
untuk mempertahankan pemasukan protein dan berat badan yang cukup.
6. Jika hati rusak, kurangi garam dalam diet. Daging cenderung mengandung
banyak garam. Makanlah sayuran kaya protein. Protein hewani mencakup daging,
ikan, telur, unggas dan produk susu. Daging tidak berlemak adalah yang terbaik.
Buang lemak dari daging merah dan kulit dari unggas.
7.
Jangan mengkonsumsi ikan mentah atau ikan pemakan bangkai (ikan lele,
dll.). Bisa jadi mereka mengandung bahan kimia dan bakteri yang membahayakan
hati. Pasien dengan masalah hati terutama harus waspada terhadap segala macam
kerang, karena kerang dapat menjadi sumber hepatitis A. Seseorang dengan hati
yang sudah rusak atau terbebani tidak perlu mendapat tugas tambahan. Karena
hati menjaga kadar glukosa, yang penting untuk fungsi otak dan sistem saraf,
dianjurkan makan makanan dalam jumlah sedikit tetapi sering. Ini
mengurangi kerja hati.
Karena
komposisi terbesar batu empedu adalah kolesterol,sebaiknya menghindari makanan
berkolesterol tinggi yang pada umumnya berasal dari lemak hewani.Bagi penderita batu empedu, prinsip utama perawatannya
yaitu mengistirahatkan kandung empedu. Hindari makanan berlemak karena lemak
merangsang kandung empedu untuk bekerja keras. Kandungan protein dalam diet
cukup 1 - 1 ½ gram per berat badan setiap hari. Kalori perlu pula dibatasi,
karena kebanyakan penderita batu empedu juga penderita obesitas. Bahan makanan
yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan juga harus dihindari.
Ø Cara alamiah yang dapat digunakan untuk mengatasi batu
empedu yaitu :
a)
30 gram daun keji beling segar + 30 gram sambiloto
segar + 60 gram rambut jagung direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc,
airnya disaring, diminum hangat-hangat.
b)
60 gram herba kumis kucing segar + 30 gram tongkol
jagung + 30 gram daun meniran segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa
300 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.
c)
30 gram daun sendok segar + 30 gram daun kembang pukul
empat segar + 100 gram akar alang-alang direbus dengan 700 ccc air hingga
tersisa 300 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.
d)
Minum jus apel sebanyak 4 gelas setiap hari selama 5
hari. Pada hari ke-6 lakukan puasa, dan pada saat berbuka puasa minum air putih
+ 30 gram garam inggris, pada pukul 20.00 minum ½ gelas air lemon + ½ gelas
minyak zaitun, aduk lalu diminum.
2.7 Pengobatan
Terhadap Penyakit Hati Dan Kandung Empedu
Pengobatan
umum terhadap orang yang terkena penyakit kandung empedu termasuk istirahat
total, pemberian nutrisi parenteral, diet ringan, obat penghilang rasa nyeri
seperti petidin dan antipasmodik. Pemberian antibiotik pada fase awal sangat
penting untuk mencegah komplikasi peritonitis, kolangitis, dan septisemia.
Golongan ampisilin, sefalosporin dan metronidazol cukup memadai untuk mematikan
kuman-kuman yang umum terdapat pada kolesistitis akut seperti E.coli, strep.
Faecalis dan Klebsiella. Jika tidak ditemukan gejala, maka tidak perlu
dilakukan pengobatan. Nyeri yang hilang-timbul bisa dihindari atau dikurangi
dengan menghindari atau mengurangi makanan berlemak.Sedangkan
pada orang yang terkena penyakit hati diberi imunisasi dan imunitas sementara.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa indikator-indikator Diet Penyakit Hati Dan Kandung Empedu antara lain:
1.
Batu Empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam
saluran empedu. Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis,
sedangkan batu di dalam saluran empedu disebut koledokolitiasis.Hati
(liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Di dalam hati terjadi
proses-proses penting bagi kehidupan yaitu proses penyimpanan energi,
pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan
penetralan racun/obat yang masuk dalm tubuh . Hati yang sehat bisa menyaring
racun dan melakukan proses detoksifikasi secara optimal. Bila hati sakit,
otomatis racun bakal tertumpuk dan tubuh rentan terkena penyakit serius.
2.
Batu empedu
lebih banyak ditemukan pada wanita dan faktor resikonya adalah usia lanjut ,kegemukan
(obesitas) ,diet tinggi lemak ,faktor keturunan. penyebab penyakit hati
adalah Penyakit hati karena infeksi
misalnya hepatitis virus),Penyakit hati karena racun (misalnya karena alkohol
atau obat tertentu),Genetika atau keturunan (misalnya hemochromatosis),Gangguan
imun (misalnya hepatitis autoimun),Kanker (misalnya Hepatocellular Carcinoma)
3.
Orang-orang dengan penyakit hati harus makan lebih banyak makanan berserat.
Hal ini juga baik bagi mereka jika mereka memeluk terutama vegetarian dan
memiliki lebih banyak sayuran dalam diet mereka. Sayuran berdaun hijau segar
dan berbagai jenis buah-buahan yang sangat baik untuk orang-orang dengan
kondisi hati. Ikan adalah salah satu jenis daging yang dianggap baik untuk
hati. Juga, mereka harus benar-benar menghindari garam dan pergi pada diet
bebas garam.
3.2.
Saran
Oleh karena itu hendaklah dalam mengkonsumsi makanan harus seimbang dan memenuhi
banyak gizi supaya kondisi tubuh menjadi sehat dan tidak rentan terhadap
penyakit.selain itu banyak berolahraga agar kondisi imunitas tubuh menjadi baik
dan tahan terhadap penyakit maupun kondisi tubuh kita kebal terhadap
penyakit.jangan banyak mengkonsumsi alkohol maupun miras karena dapat memicu
penyakit hati.
DAFTAR PUSTAKA
Nainggolan, Dr. R. A. 2006. Sehat Alami
Terapi Jus & Diet. Jakarta:
AgroMedia
Almatsier,
Sunita. 2004. Penuntun Diet. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Andra.
2005.Terapi Albumin pada Asites Refraktori. Majalah GERAI Edisi September 2006
(Vol.6 No.2).
Almatsier. 2005. Penuntun Diet.
Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama
AGEN TERPERCAYA
BalasHapusMIX PARLAY
BERITA BOLA
Mariobola adalah agen Mix Parlay terbesar Saat ini di Indonesia yang sudah tidak diragukan lagi dalam hal melayani dan membantu masalah yang dihadapi member dalam hal pembuatan akun dan masalah games.
Hanya dengan 1 User ID anda bisa bermain semua game, buruan daftar di Mariobola.
Ayo Join Mariobola Sekarang Juga
Promo Yang berlaku Di www.mariobola.net
HOT PROMO :
- Bonus Deposit 10% Setiap hari (max 200 Rb) Minimal TO 2x
- Bonus Cashback Mingguan Di Sportbook 5% - 15%
- Bonus Refrensi 2,5% Seumur Hidup Di Permainan Sportbook
- Bonus Rollingan Casino 0.8%
Diskon Togel :
Discount 4D : 66.00% , 3D : 59.5.00% , 2D : 29.5.00%
Kombinasi = 5%
Shio = 12%
Colok Angka (1A) = 5%
Colok Macau (2A) = 15%
Colok Naga (3A) = 15%
Colok Jitu = 8%
Silakan Bossku^^